Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

TUKANG PARKIR ALAY

                Tukang parkir… Hal pertama yang terlintas dalam benak orang-orang mengenai dua kata ini pasti seorang pria tua atau anak-anak usia belia yang bertugas mengatur kendaraan-kendaraan di tempat parkir gedung-gedung mewah. Namun, sopir bus pun yang juga markir dimana-mana sekadar untuk memenuhi panggilan alam, makan, beli bensin maupun minum kopi sebelum melanjutkan perjalanan. Walau kita tahu ia memiliki tujuan yang jelas.                 Alay… merupakan kependekan dari Anak Lebay. Lebay sering juga diartikan dengan melebih-lebihkan segala sesuatu. Ciri khas anak zaman sekarang dan sempat tenar beberapa waktu silam. Hingga tercipta pribahasa “gak lebay gak gaul”. Terbukti, anak lebay selalu lebih eksis disbanding mereka yang biasa-biasa saja. Entah apa alasannya. ***         ...

SEHARI TANPA ZUL

Sehari tanpa Zul… Sesuatu yang dari dulu menjadi angan-angan, sesuatu yang hampir jarang ditemukan kecuali jika ia sibuk menghadiri berbagai lomba untuk mengharumkan nama sekolah. Dulu, ia pernah berkata “bayangkan, sehari tanpa saya. Pasti kalian akan merasa kesepian……” Tidak. Kami akan menjawabnya demikian. Sehari tanpa dia? Tentu suatu hal yang membahagiakan. Itu berarti sehari tanpa kata “O”.   Sehari tanpa muka juteknya. Sehari tanpa wajah misterius itu. Sehari tanpa rayuan gilanya. Sehari tanpa bimbang antara diperhatikan atau dicuekkan olehnya. Sehari tanpa ada yang takut mengajaknya berbicara. Sehari tanpa mata elangnya. Sehari tanpa senyum khasnya. Sehari tanpa majasnya. Sehari tanpa pembagian permen di kantin. Sehari tanpa nasihat yang hanya dibibirnya. Sehari tanpa kalimat mutiara copypaste nya. Sehari tanpa tas beratnya. Sehari tanpa Zul. Tentu akan sangat membahagiakan hal tersebut. Sungguh angan-angan luar biasa. Sehari tanpanya, sehari jumlah siswa dalam kelas...

AKU BERBEDA

   “anak orang miskin!”                 “gadis beasiswa!”                 “cewek salah alamat!”                 Begitulah cemoohon teman-temanku padaku,tunggu! Apa aku mengatakan ‘teman-temanku’? sungguh bodoh! Bukan tapi anak-anak itu. Aku tau mungkin aku telah salah memilih jalan untuk mengambil beasiswa itu. Mengambil beasiswa di sekolah elit, di sekolah anak-anak orang kaya, di sekolah orang-orang sombong. Awalnya, aku memikirkan bahwa aku hanya akan belajar di sana. Dan tidak akan kupedulikan segala macam kata-kata yang keluar dari mulut anak-anak itu. Tapi,nyatanya ? ternyata aku tidak bisa melakukannya. Telingaku sudah cukup panas mendengar itu setiap hari. Seperti kata orang-orang “kesabaran setiap orang ada batasnya” dan kesabaranku s...

Aku Minta Maaf Yaa!!

Berhubung besok umat muslim akan merayakan idul adha atau hari raya kurban dan tadi gak sempet minta maaf sama temen-temen di sekolah, jadi aku mau minta maaf lewat tulisan aja deh.. meskipun gak semua yang tersebutkan membacanya, paling tidak aku udah minta maaf nih ceritanya.. Untuk Andin, maaf aku kadang-kadang ngeselin dan gak jelas Untuk Ame’, maaf kalo aku pernah buat tanduk merah kamu keluar Untuk Awd, maaf aku kadang rese’ dan manggil kamu dengan nama “JAMUR”, bukan nama kamu. Tapi setelah ini kayaknya itu udah gak bisa berubah deh, maaf! :p dan maaf pernah cerewet banget mengenai smsmuh! (gak inget?? Alhamdulillah!!) Untuk Niar, maaf aku orangnya gaje banget dan gila banget. Aku harap kamu juga minta maaf sama aku, dosa kamu lebih banyak ke aku dari dosa aku ke kamu :D Untuk Eppi Kusuma, maaf aku orangnya gak jelas banget, suka bikin kamu kessel sendiri dan suka berdebat gaje sama kamu Untuk Herana, maaf aku rada-rada nyebelin dan gak bisa mengimbangi kerajina...