Tukang
parkir… Hal pertama yang terlintas dalam benak orang-orang mengenai dua kata
ini pasti seorang pria tua atau anak-anak usia belia yang bertugas mengatur
kendaraan-kendaraan di tempat parkir gedung-gedung mewah. Namun, sopir bus pun
yang juga markir dimana-mana sekadar untuk memenuhi panggilan alam, makan, beli
bensin maupun minum kopi sebelum melanjutkan perjalanan. Walau kita tahu ia
memiliki tujuan yang jelas.
Alay…
merupakan kependekan dari Anak Lebay. Lebay sering juga diartikan dengan
melebih-lebihkan segala sesuatu. Ciri khas anak zaman sekarang dan sempat tenar
beberapa waktu silam. Hingga tercipta pribahasa “gak lebay gak gaul”. Terbukti,
anak lebay selalu lebih eksis disbanding mereka yang biasa-biasa saja. Entah apa
alasannya.
***
Lelaki
berkulit sawo matang nan bertubuh cukup tambun –setidaknya beberapa bulan ini-
itu selalu menampilkan wajah manis yang sering dianggap orang sok keren. Walau
para adik kelas selalu memuja-muja ketampanannya terutama saat ia memainkan si
bola oranye dan memasukkan ke sebuah benda berlubang dengan jala dibawahnya dan
dipasang tinggi-tinggi. Entah apa yang membuatnya harus dipasang setinggi itu,
padahal jika ia dipasang rendah saja, pasti akan lebih mudah memainkannya. Terutama
saat lelaki itu menjadi kandidat Calon Ketua OSIS, dapat dibayangkan begitu
ramainya para kaum hawa penghuni sekolah. Beberapa spekulasi bermunculan,
melihat lelaki itu dengan gaya stylishnya
setiap hari membuat siswa-siswi lainnya merasa lelaki itu akan membawa sekolah
menjadi sekolah keren. Atau mungkin spekulasi yang lebih gila lagi, lelaki itu
akan memasang cermin di seluruh sudut sekolah guna bercermin setiap ada
kesempatan. Ini yang dinamakan Lebay.
Meski
demikian, bagi teman-temannya, lelaki itu bukanlah lelaki keren kebanggaan para
junior. Tetapi ia adalah seorang lelaki Lebay
untuk seukurannya. Wanita lebay mungkin sudah biasa, namun lelaki lebay
masih sesuatu yang luar biasa. Ia yang selalu membuat sesuatu menjadi
seberlebihan mungkin. Sehingga teman-temannya memanggilnya “Raja Alay”.
***
“Hamka
bukannya gak setia, Cuma cari sesuatu yang baru aja. Bayangin aja kalo sama
satu orang terus, pasti butuh yang lain jugalah”ceramah salah seorang sahabat Hamka
sejak SMP kepada ketiga siswi lainnya.
“Dassar
cowok! Emang gak bisa setia, matanya kemana-mana.”gerutu Dee, salah seorang
siswi yang diceramahi tadi.
“cowok
kan emang gitu. Kalo gak gitu bukan cowok namanya”sindir Nurmah.
“aku
gak termasuk loh, harus dibilangin berapa kali sih kalo aku sama dia Cuma kakak
adek”bela Hamka.
“kakak
adek yang nulis nama gede-gede di kursi. Lebay banget, karakteristik kamu
banget kan?”omel Asni.
“kalian
ini kenapa sih? Dari tadi ngomel-ngomel mulu, gak jelas lagi alasannya”Hamka
turut mengomel.
“gini
yah.. cowok itu bagaikan supir bus yang dalam perjalanan panjangnya parkir
dimana-mana, tapi tujuan tetep satu dan pasti balik lagi ke bagasinya.”Kifli
mulai bermajas sesukanya. Tanda Tanya menyergap di atas kepala keempat anak
lainnya.
“ngomong
apa sih kifli? Kalo ngomong yang jelas dong! Ngigo yah?”Dee langsung mendumel
tak jelas.
“maksudnya
Hamka saat ini ibarat supir bus yang lagi parkir gituh? Dan tempat parkirnya
sekarang si Junior itu?”Tanya Nurmah bertubi-tubi
“iya,
gitu. Tapi pada akhirnya aku bakal balik juga kok ke rumah aku, ke bagasi aku.
Ini Cuma hiburan sejenak aja. Aku bakal balik lagi kok ke depan lapangan
itu”jawab Hamka
“bayangin
aja kalo seorang supir bus tiba-tiba merasa lapar dalam perjalanan,dia pasti
mampir untuk makan terlebih dahulu kan? Dia tidak mungkin mati kelaparan dalam
Busnya kan? Dia harus parkir dulu dan makan di warung terdekat.” Jawab Kifli
Retorik.
“jadi,
ceritanya kamu harus markir dulu biar gak mati gitu? Oo..yayahh.. hahah.. yang
penting sih hati kamu Cuma buat satu orang”timpal Asni menyetujui
“iyalah,
hati aku mah Cruma buat satu orang aja. Gak akan dibagi-bagi, aku akan pulang
nantinya. Di depan lapangan. Heheh”canda Hamka mulai Lebay.
“berarti
kamu jahat dong, kasian anak orang kamu PHP-in”Nurmah simpatik
“tau
nih. Kamu gak bisa banget sih menghargai perasaan cewek. Kamu deketin dia Cuma
buat hiburan, Cuma buat parkir aja? Supaya kamu gak mati di tengah perjalanan
dan gak sampe ke tempat dia. Jahat banget” omel Dee panjang lebar
“bukan
gitu, dia aja yang berharap banyak. Padahal seharusnya udah tahu,”
“cewek
emang gitu yah, dikasi perhatian dikit dikiranya kita ngasih harapan.
Ujung-ujungnya cowok yang disalahin”keluh Kifli
***
Hamka.
Lelaki sok keren,tapi emang keren dikit sih.. tadi yang bersifat asli lebay dan
tukang parkir pujaan kaum hawa itu memejamkan mata mengingat kenangan tadi.
Kenangan yang membuat ia dijuluki tukang parkir oleh tiga orang siswi teman
sekelasnya sejak SMP. Semua berawal dari rasa simpati ketiga teman wanitanya
itu terhadap … entahlah ia harus menyebutnya apa. Karena mereka tak pernah
mengikat janji apapun namun bertindak selaku pasangan pada umumnya. Mungkin ini
yang sedang trend sekarang yang disebut sebagai Hubungan Tanpa Status. Status
yang cukup menyenangkan. Setidaknya ia tahu wanita yang disukainya sejak kelas
enam SD itu tak membuat cintanya bertepuk sebelah tangan. Embel-embel alay
sebagai ciri khasnya ditambahkan di belakang nama baru tadi. Tukang Parkir Alay
menggantikan nama panggilannya dahulu “Sang Raja Alay”.
Hahahaha :D #NiceQuote "cowok itu bagaikan supir bus yang dalam perjalanan panjangnya parkir dimana-mana, tapi tujuan tetep satu dan pasti balik lagi ke bagasinya."
BalasHapusheheh.. kata-katanya zul ituu.. kutipan!
BalasHapus