Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

AJARI AKU! (puisi)

Dapatkah kau ajari aku sesuatu ? Sesuatu yang indah kata mereka, namun juga dapat memberimu tangis. Kata mereka, jika kau merasakannya jantungmu akan berpacu lebih cepat daripada biasanya Kata mereka, otakmu tak dapat lagi berfungsi dengan baik karenanya, Kata mereka, kau baru menyadari bahwa dunia menjadi begitu indah, karenanya. Perasaan itu, entahlah perasaan yang dinanti-nantikan mereka atau perasaan yang sekaligus mereka benci.. CINTA.. begitu mereka menyebutnya. Aku ingin tau, bagaimana perasaan itu,? Aku ingin tau, bagaimana mereka bisa mengatakan mereka sedang jatuh cinta? Bagaimana mereka tau perasaan itu adalah CINTA? Mungkinkah jika jantung sudah berpacu hebat, otakku dapat berfungsi dengan baik lagi, dunia serasa lebih indah, bersamanya.? Mungkinkah, aku sudah bisa dinamakan jatuh cinta. ? Ajari aku! Ajari aku tentang perasaan itu, tentang indahnya dan juga keburukannya, Benarkah jika terlalu tinggi dan terlalu dalam, jika terjatuh akan sa...

Puisi for my Friend Birthday!

SELAMAT ULANG TAHUN, KAWAN! Gang kecil itu kini sunyi, Kalong-kalong kota berarak mencari pohon buah Bulan penuh bersinar ragu membayangi bumi Semua kepala terlelap dalam hangatnya selimut Dinding besar itu terpajang jam besar penunjuk waktu 5 menit kemudian, ia akan berbunyi nyaring… Menit pertama… Kau sang pengacau,bibirmu tak hentinya bergerak sepanjang detik Kau terdengar seperti ibu-ibu di warung depan, berkeingin tahuan tinggi Tubuhmu tak hentinya meminta organ-organmu bergerak Suaramu yang berat tak pernah dapat menemukan tombol untuk menurunkan volumenya Mata yang setajam elang tak henti memandang yang tak seharusnya Lelaki pintar atau licikkah?? Selalu dapat memanfaatkan kesempatan Drama india sepanjang waktu tersaji di depan kami karenamu Tawa renyah membahana memenuhi sebangun kubus karenamu Kening berkerut, mata melotot, tangan dibawah rusuk, makian, dan bibir yang tak henti memanggil namamu terdengar setiap hari Menit kedua… Namun, ...

CINTA KETINGGALAN KERETA (cerpen)

CINTA KETINGGALAN KERETA Tak terdefinisikan Perasaan yang tak terdifinisikan Kereta melaju semakin cepat nan semakin jauh Meninggalkanku terpuruk di sini Sunyi senyap… tak ada siapa-siapa selain rel kereta ****                 Mentari memasuki celah-celah kamarku, menusuk kulit kuning langsatku tepat di wajahku.                 “hooaaamm” sinar mentari menggantikan alarm yang teronggok di depan kasur                 Pagi yang cerah untuk memulai hari baru, mengukir kenangan dalam sebuah buku tebal pemberian Tuhan. Kuayunkan kakiku menuju kamar mandi dan segera bersiap ke sekolah tercinta bertemu puluhan makhluk ciptaan Tuhan. Sebelumnya perkenalkan aku Diah. Aku kelas dua SMA dan Umurku 15 tahun, tidak, tahun ini akan 16 tahun. Tapi sebelum ta...

THE MAK COMBLANG CLASS

THE MAK COMBLANG CLASS                 The Mak Comblang Class. Itulah satu-satunya nama yang cocok untuk kelas kami. Kelas XI Ilmu alam sekaligus kelas mak comblang. Beranggotakan 24 siswi perempuan dan 9 siswa laki-laki. Entah ide gila darimana sampai kelas ini menjadi kelas mak comblang. Tiada hari tanpa tertawa keras nan wajah merah padam. Dua puluh empat siswi perempuan yang mendominasi membuat siswa laki-laki bebas menjatuhkan pilihan. Hanya untuk bersenda gurau, meramaikan kelas. Terdapat berbagai macam pasangan dalam kelas ini, dan semuanya saling sambung-menyambung. Terkadang, yang tak berpasangan menjadi saudara.                 Bag matahari tanpa sinar, begitulah majas untuk kelas mak comblang tanpa sehari saja membuat sepasang insan tersenyum malu-malu dengan wajah kepiting rebus. Pasangan fenomenal adalah pasangan yan...

DILEMA BESAR (cerpen)

DILEMA BESAR                 Kata orang, hidup itu tak pernah mulus. Bagaikan jalan berbatu berliku-liku menuju puncak gunung dengan jurang kanan kiri. Kata orang, setiap cobaan hidup pasti datang, menghampiri setiap manusia tabah. Kata orang, Tuhan pasti akan mendatangkan cobaan yang dapat diselesaikan umatnya. Tapi TIDAK bagiku.                 Hidupku memang tak mulus bagai kaki jenjang wanita jepang, hidupku juga dipenuhi cobaan bagai kisah sinetron-sinetron berderai air mata. Namun, air mata itu tak sampai di pelupuk, hanya terus tertahan dalam sanubariku walau aku tahu air mata itu mengucur deras dalam hatiku. Benci jadi seorang remaja. Mungkin kata terbodoh yang pernah kudengar, atau bahkan aku akan mengatakan benci jadi seorang manusia. Aku benci menjadi remaja yang baru mengenal cinta. Remaja yang terlalu dalam memikirkan...