Langsung ke konten utama

Puisi for my Friend Birthday!



SELAMAT ULANG TAHUN, KAWAN!
Gang kecil itu kini sunyi,
Kalong-kalong kota berarak mencari pohon buah
Bulan penuh bersinar ragu membayangi bumi
Semua kepala terlelap dalam hangatnya selimut
Dinding besar itu terpajang jam besar penunjuk waktu
5 menit kemudian, ia akan berbunyi nyaring…
Menit pertama…
Kau sang pengacau,bibirmu tak hentinya bergerak sepanjang detik
Kau terdengar seperti ibu-ibu di warung depan, berkeingin tahuan tinggi
Tubuhmu tak hentinya meminta organ-organmu bergerak
Suaramu yang berat tak pernah dapat menemukan tombol untuk menurunkan volumenya
Mata yang setajam elang tak henti memandang yang tak seharusnya
Lelaki pintar atau licikkah?? Selalu dapat memanfaatkan kesempatan
Drama india sepanjang waktu tersaji di depan kami karenamu
Tawa renyah membahana memenuhi sebangun kubus karenamu
Kening berkerut, mata melotot, tangan dibawah rusuk, makian, dan bibir yang tak henti memanggil namamu terdengar setiap hari
Menit kedua…
Namun, aku tahu tanpamu sebangun kubus ini takkan hidup
Ia takkan secerah mentari musim panas
Suara setiap manusia takkan keluar dari sarangnya
Kau akan menunggu seminggu demi kawanmu yang jamnya mati
Nilai kejujuran, nilai tertinggimu dalam catatan guru
Menit ketiga…
Three point shoot, selalu menjadi idolamu
Kaos lautan biru khas menghiasi tubuhmu
Keberuntungan berpangkat selalu menghiasi harimu
Sentuhan tanganmu  semenit seminggu pada sebuah buku
Kebanggaan tertinggimu pada aksi Bengal
Seragam Putih yang harusnya tertutupi potongan abu-abu menjadi sebaliknya
Menit Keempat…
Semenit kemudian akan merubah segalanya dalam hidupmu
Kekanak-kanakanmu akan berubah dewasa
Senyum di bibirmu tak kan jahil lagi namun senyum keramahan
Menit ini takkan jadi menit terakhirmu
Retina matamu dapat jatuh pada titik focus yang seharusnya
Jemari kekarmu dapat memperbaiki remnya
Semoga…
Menit kelima…
Jarum jam tepat menunjukkan pukul 00.00
Dari semua hadiah yang ada di muka bumi
Aku memilih rangkaian kata dalam selembar kertas ini untukmu
Bukan barang, tak mahal
Namun, semoga terekam memori dua gigamu
Ratusan kosa kata ini kupersembahkan untukmu
Untuk ulang tahun yang special
Ulang tahun yang ke 17 kawan,
Selamat ulang tahun Kawan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Fisika (Arus & Tegangan)

MENGUKUR ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK I.                    Tujuan:   Mengetahui cara mengukur arus dan tegangan listrik II.                 Landasan Teori 1.       Hukum Ohm              “ besar kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar berbanding langsung dengan beda potensial antar ujung-ujung penghantar , asalkan suhu penghantar tetap . “                 Hukum ohm menggambarkan bagaimana arus, tegangan, dan tahanan berhubungan.  George ohm menentukan secara eksperimental bahwa jika tegangan yang melewati sebuah tahanan bertambah nilainya maka arusnya juga akan bertambah nilainya. Begitu juga sebaliknya. Hukum ohm dapat dituliskan dalam rumus seb...

I WANT TO DIE BUT I WANT TO EAT TEOKPOKKI Part 1

Dari: diriku Untuk: diriku   saya minta maaf! *** Sebelumnya saya mau review sedikit tentang buku yang sangat excited saya pesan. Sejujurnya ini kali pertama saya memesan buku secara online , ikut pre-order dan nungguin sampe beberapa puluh hari. Saya benar-benar ingin berterima kasih kepada Baek Se Hee yang telah sangat berbaik hati berbagi kisahnya dan menuliskannya dalam sebuah buku. Awalnya saya mengetahui buku itu karena direkomendasikan oleh boygroup Korea Selatan, BTS tapi pada saat itu hanya ada versi hangeul beberapa lama kemudian saya melihat postingan seorang psikiater yang saya ikuti di twitter dan ia diberi tanggung jawab menuliskan kata pengantar pada buku tersebut. Setelah itu tentu saja saya langsung mencari tahu buku yang sudah diproduksi dalam Bahasa Indonesia tersebut. Melihatnya langsung membuat saya sangat senang, awalnya saya berpikir akan membacanya dalam waktu satu hari saja, nyatanyaaa…buku setebal 236 halaman tersebut harus saya baca berha...

CINTA KETINGGALAN KERETA (cerpen)

CINTA KETINGGALAN KERETA Tak terdefinisikan Perasaan yang tak terdifinisikan Kereta melaju semakin cepat nan semakin jauh Meninggalkanku terpuruk di sini Sunyi senyap… tak ada siapa-siapa selain rel kereta ****                 Mentari memasuki celah-celah kamarku, menusuk kulit kuning langsatku tepat di wajahku.                 “hooaaamm” sinar mentari menggantikan alarm yang teronggok di depan kasur                 Pagi yang cerah untuk memulai hari baru, mengukir kenangan dalam sebuah buku tebal pemberian Tuhan. Kuayunkan kakiku menuju kamar mandi dan segera bersiap ke sekolah tercinta bertemu puluhan makhluk ciptaan Tuhan. Sebelumnya perkenalkan aku Diah. Aku kelas dua SMA dan Umurku 15 tahun, tidak, tahun ini akan 16 tahun. Tapi sebelum ta...