Assalamualaikum warahmatullahi wabarakutuh.
Ada atau tidaknya yang membaca. Itu tidak penting. Karena aku menulis untuk membuat hati ini lega.
Oke, hari ini aku mau bahas hubungan non mahram akhwat-ikhwan.
As we know, semua yang kita lakuin di muka bumi ini ada aturannya. Dalam islam ada aturannya, dari semua agama ada aturannya, bahkan atheis dan agnostik pun mau tak mau mengikuti aturan pemerintah. Dan lagi-lagi seperti yang kita tahu, terkadang ada sebagian orang yang berprinsip cukup bodoh kalau aku bilang "aturan ada untuk dilanggar". Termasuk hubungan pria-wanita juga ada aturannya. Yang mau aku bahas di sini adalah aturan dalam Islam. Yaa yang umum aja sih, setahu dan sepamahan gue dan mungkin sebagian besar orang lainnya. Dan mungkin sebagian kecil lainnya yang gak paham dan sebagian lagi yang paham namun tutup telinga.
Mungkin orang di luaran sana mengira Islam itu ketat, bawel, dan ribet. Tapi sebenarnya cara-cara itu dilakukan untuk melindungi dirimu sendiri. Oke sebelumnya aku mau cerita latar belakang nulis ini dulu. Hubungan pria-wanita memang hal paling menarik untuk dibahas oleh siapapun dimanapun. Dan juga, hal paling meresahkan di zaman ini. Terlalu melampaui batas. Kebablas. Over. Ahh no word lagi lah yang jelas sudah berada di ambang mengkhawatirkan. Mungkin orang-orang juga udah capek dengerin dakwah "pacaran.. pacaran... pacaran.." but how? Fenomena itu melekat sekali dengan remaja, anak kecil atau orang dewasa. Yang ditahu haram namun tetap dijalankan. Tutup mata tutup telinga. Serta fenomena ini lah yang membawa kebobrokan-kebobrokan selanjutnya yang harus segera dihentikan. Maksiat terbesar kalo kata aku mah, setelah syirik. Wew! Kok bisa? Zina. Kemudian, masa sih hatinya masih tenang-tenang aja salat, ngaji, puasa tapi pacaran? Hmm... ada yang salah dengan hati kita, dengan iman kita, musti kita periksakan ini mah.
Terlepas dari itu semua, asal mula dari 'pacaran' tentunya karena adanya kebebasan hubungan pria-wanita pastinya. Ahh jangan salahkan 'cinta'! Dia tidak tahu apa-apa. Beneran deh. Kalo pun ada yang percaya dengan fall in love in first sight, gak akan mungkin kan abis ngeliat langsung pacaran tanpa adanya komunikasi lebih lanjut terlebih dahulu? Tanpa adanya diri yang turuti nafsu setan. Yaa itulah gunanya menjaga pandangan yah. Yaahh pelajaran pertama dan utama MENJAGA PANDANGAN. Karena semua berawal dari pandangan sih. Dosa apapun semua berawal dari pandangan. Ngehina orang aja yang tanpa sadar dalem hati kita nyeletuk hina ciptaan Allah karena kelalaian kita menjaga pandangan. Jatuh cinta? Semua dimulai dari mata gengs. Mau ngedeketin doi, ya mulai dari pandangan. Dideketin orang, yaa mandangin orangnya dulu lah. Pokoknya semua dimulai dari pandangan yang akan menghantarkan pada kejadian-kejadian berikutnya, yang kebanyakan maksiat sih kemudian dosa eh neraka deh.
Terus yang paling sering terjadi nih CHAT GAK PENTING SAMA LAWAN JENIS. Ah sudah rahasia umum banget kalo penyebab yang satu ini yang berpotensi paling besar menyebabkan orang pacaran. Maksiat. Chat aja udah maksiat. Udah khalwat (berdua-duaan dengan lawan jenis) di tempat yang sepi (room chat). Yang ketiga adalah SETAN sih. Bahkan ada orang-orang tertentu yang bisa pacaran tanpa ketemu, cukup dengan chatting aja. Ini agak gila sih bagi aku. Honestly, aku juga masih belajar soal yang ini gengs.. apalagi aku orangnya dari dulu yaa emang supel supel aja (kalo lagi mood) jadi sering chat sama lawan jenis gitu. Na'udzubillah. Aku tau kok susah apalagi klo udah kebiasa tapi kalo emang bener-bener mau berubah, bisa kok. Ya kita belajar sama-sama ya. Abaikan chat yang gak penting dan tak urgent banget. Gausah pake emotlah, buat secuek, datar dan sejudes mungkin..biar dia gak betah chat sama kamu. Gausah pake haha hihi huhu hehe wkwk juga. Gak perlu banget. Kalo ada akhwat, mending sama akhwat aja. "Lebih nyaman curhat atau ngobrol smaa cowok". Aahh itu kata setan aja kali sist. Pasti ketertarikan dengan lawan jenis itu lebih nyaman rasanya makanya mikirnya gitu, cowok mungkin emang kamu rasa lebih paham kamu, tapi keknya itu cuma perasaan kamu aja deh. Tata hati lagi ya! Hudznuzon selalu kalo Allah gak mungkin nyuruh kamu ngelakuin sesuatu kalo itu buruk untuk kamu.
Khalwat. Dua-duan dengan lawan jenis. Ini penting banget gengs. Chat juga masuk khalwat. Boncengan juga khalwat sih. Yaa sejujurnya lagi, ini juga masih hal yang belum bisa kubegitu jauhkan. Apalagi kalo udah kepepet dan butuh banget. Tapi mending kurangin atau hapusin ya sist. Kalo sama ojek mahh gapapa namanya orang kerja lagian kan tak ada interaksi berarti hanya menjalankan peranannya aja. Terus yang paling penting nih gengs KHALWAT DALAM JARAK SYAFIR. Gays, ingat yaa sebagai muslimah kita harus menjaga izzah dan iffah kita. Itu penting banget. Kita harus menjaga rasa malu kita sebagai muslimah. Syafir itu jarak yang jauh duh aing lupa pulak jaraknya berapa yang jelas kalo udah jauhh banget sih. Tanpa mahram pula Ya Allah dipikir-pikir lagi ya sayang. Kenapa Allah larang? Gini ya, kamu perempuan yang sangat Allah jaga dalam balutan pakaian yang sudah Allah atur ketentuannya. Kamu itu ibarat kaca yang mudah pecah apabila terketuk, mudah kotor apabila tersentuh. Dalam jarak sejauh itu, gak ada yang bisa menjamin apapun dapat terjadi dalam jarak yang jauh dan waktu yang lama itu, sayang. Tolong, jaga diri kamu! Aku cuma mau kita sama-sama bertemu di surga-Nya. Membuat bidadari surga iri denga cara kamu menjaga diri di dunia yang fana ini. Tanamkan selalu rasa malu dalam diri. Bukannya bangga memamerkan, karena perempuan baik-baik takkan pernah iri dengan itu semua namun hanya akan sangat menyayangkannya. Mungkin kamu belum paham, tapi sebagai saudari seimanmu, hati ini tergores dengan itu. Sebagai anak cucu hawa yang terjaga, ada rasa kecewa yang amat mendalam. Tolong, jaga diri kamu sayang! "Kayak kamu udah bener aja. Kamu dulunya juga.. " oke saya paham. Dan itu adalah masa lalu yang tak bisa saya elakkan dan telah saya sesali maka izinkanlah saya mencegah kamu dari penyesalan-penyesalan yang sampai detik ini masih saya rasakan. Karena saya sudah mengalaminya dan menyesalinya. Maka mencegah kamu melakukannya agar tak menyesal ada tugas saya. Tugas dari mana? Dari pencipta kita.
Bersambung di part 2 aja ya yang entah kapan kalo udah mood soalnya udah ngantuk bet.
Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh.
Komentar
Posting Komentar