Untuk jiwa-jiwa yang penuh keraguan.
Perjalanan menuju tempat ternyaman di muka bumi diiringi lantunan dari kendaraan yang entah milik siapa. Sebuah untaian yang selalu kuhindari, namun kini meresap hingga ke memori. Lagu Berpisah itu Mudah.
Actually (ala jaksel) lagu ini khusus untuk sebuah hubungan tak halal tapi ku merangkai dari judul saja ya. Membuat syarafku semakin bercabang-cabang. Judul yang bisa kena ke segala hal.
Untuk jiwa-jiwa yang penuh keraguan.
"hai aku ingin berpisah dengannya, tapi aku masih sayang"
"aku ingin memulai syar'i tapi aku masih takut"
"aku ingin mulai melangkah tapi aku takut tak bisa istiqomah"
Kamu ragu~ (bagi yang paham aja) oke skip author mulai tak waras.
First. Maybe this is the first time I'm talkin' 'bout this topic. Bikos I know you you semua buka judul ini karena ekspektasi about something (nagh jaksel banget ya. Kayak pak JK)
So berpisah itu mudah. Kenangannya yang sulit dilupa. Sedikit untaian kata yang masih melekat di otak.
Bener sih.
Mudah kok.
Tinggal bilang "udahan". selesai.
Kemudian bertahan hidup setelahnya yang sulit. Mungkin pre and post kali ya.
Oke jadi aku ceritain ya, sebagai referensi aja. Dulu aku juga kayak kamu kok. "I can not leave him/her. Never. Never can. Sampai kapan pun. Pasti aku gak akan pernah bisa atau berhasil. I'm really fall in love with him/her" gitu kan?
Pokoknya udah yakin banget deh gak bakalan pernah bisa. Iyalah orang masih sayang-sayangnya kan. Pokoknya kamu pasti mikir dunia will be grey without your lovely. Udah nyerah. Udah pasrah. Gak bakal pernah bisa. Padahaaalll kalau kamu Islam, kalau kamu muslim, meskipun salat masih bolong-bolong, puasa cuma bulan ramadhan, ngaji cuma pas esde, but u all know it kalo yaa pacaran itu haram. Gak boleh. Aku enggak asal ceplok mengharamkan, mengkafirkan, memusyrikkan, dan me- me- lainnya yang selalu disematkan kepada manusia baru hijrah kan? (don't judge akyu, ku juga masih bingung udah masuk k tahap hijrah atau belum. Masih terlalu rendahan) oke skip. But bener kan that all of it yaa emang gak boleh. Bukan saya yang bilang, tapi Allah. Menyentuh yang non mahram saja sudah gak boleh kan. Ngomongin ginian rasanya tuhh.. Gays I'm telling you, nanti kamu bakal nangis-nangis pernah mengizinkan lelaki non mahram dengan bebasnya menyentuhmu. I'm sure. Really. It hurts. Everytime. And u can not forget about it. Apalagi bagi kita wanita. Yang sangat berharga, harus jaga izzah dan iffah dan ya karena itu sulit melupa. Sekeras apapun usaha untuk melupa yaa gak bakalan bisa. Bisanya cuma mengikhlaskan.
Jadi ya gitu. Pasti mempersiapkan diri untuk berpisah itu sulit. Dalam labirin pikiran itu tuh rasanya kayak mumet banget kan? Sering kan ngerasa kayaknya gak bakal sanggup. Gak akan pernah bisa. Udah judge rendah diri sendiri sebelum bertindak. Padahal saat dilakuin, bisa kok. Asal mau berusaha.
Selalu ingat kematian dan hari akhir aja sih.
Itu aja sih dari aku. Kalo kamu selalu lupa akan dua perkara itu, pasti gak bakal ninggalin beneran sampai ajal menjemput mungkin, yang entah kapan.
Coba aja deh mikir "kalo aku gak ninggalin sekarang, terus kapan? Besok? Emang besok masih hidup? Yakin? Gimana kalau tiba-tiba kita meninggal dalam keadaan maksiat? Lagi jalan berdua sama pacar, boncengan, ketawa ketiwi terus brakk kecelakaan. Mati di tempat. Mati dalam keadaan maksiat. Suul khotimah. Udah deh menyesal di akhirat, gak bakal bisa balik lagi kan. Gak akan pernah bisa. Udah janji Allah"
Serius deh itu pemikiran ku dulu sebelum bener-bener pergi. Dramatis ya pemikirannya tapi yaa gimana ya emang gitu. Tapi itu juga yang bikin aku bertindak. Kalo gak mikir gitu mungkin sekarang kalian masih liat saya lalu lalang tidak jelas di jalan raya padahal udah malam. Makanya semuanya disegerakan. Harus. Usia tiada yang tahu.
Tapi aku sayang banget sama dia.
Oke kita emang beda manusia, tak harusnya kusamakan tapi yaa anggap saja sebagai gambaran yaa karena pasti mirip-mirip kok.
Gays, aku juga dulu sayang banget kok. Kita sama. Tapi balik lagi, kamu lebih sayang dia atau sayang Allah. Jangan cuma di lisan loh. Harus dibuktikan dengan tindakan. Tindakan tanpa bicara lebih baik daripada sebaliknya. Kalau kamu bilang lebih sayang dia berarti.... Ah jawab sendiri deh.
Allah gak sayang kamu karena gak pengen lihat kamu bahagia? Kamu salah. Justru karena Allah sayang banget sama kamu makanya dia menjauhkan kamu dari hal-hal yang seperti itu. Percaya kan kalau Allah pasti membuat aturan untuk kebaikan umatnya. Segala yang terbaik. Kitanya saja yang belum paham. Hingga suatu saat nanti kita akan berterima kasih pada Allah. Di dunia maupun di akhirat. Kalau kamu nikah terus pernah pacaran tapi tak menyesali perbuatanmu dan tak taubat, dosa pacarannya juga tetap dihisab kawan :".
Niatnya gak harus sekokoh pohon kelapa kok. Niat aku dulu juga cetek banget kok. Mungkin niat kalian lebih kuat. Mikirin takut gak istiqomah juga tak pernah terlintas di kepalaku. Pokoknya pengen berubah aja gitu. Pengen aja. Sampai diketawain sama orang-orang juga (maaf ya aku gak bisa lupa yang ini. Makasih ya). Pokoknya semuanya hanya berlandaskan keinginan, soal lain-lain itu masalah nanti. Pokoknya tinggalin dulu, berpindah dulu. Udah.
Kemudian utarakan keinginan. Kalau doi kamu manusia normal, dia pasti paham kok. Harusnya paham juga posisinya yang di bawah Allah. Paham memang tak semuanya terjadi. Mendukung. And he will help you too. Help bukan dengan cara chat tiap hari ingetin salat puasa ngaji kajian yaa.. Tapi help dengan menjauh dari kamu.
Pernah dulu senaif ini.
"kita pisah aja. Gak kayak orang pacaran lagi. Tapi hubungan kita tetap baik ya. Tetap komunikasi sebagaimana biasanya"
Impossible.
I said it.
Pernah nulis ini sih. Tapi pasti kalian gak paham karena itu gajee dan yaa cuma satu orang yang paham.
Oke jadi yaa pokoknya susah aja gitu. Pasti ada yang beda. Walaupun sudah tanpa rasa apa-apa. Kok bisa sih? Katanya tanpa rasa tapi ada yang beda? Gimana sih. Gays, ku juga tak paham haha. Yang jelas gitulah pokoknya. Tapi sebenarnya gak beda-beda banget sih. Cuma pokoknya levelnya bakal bedalah sama orang lain yang gak pernah ada hubungan apa-apa. After all of that, semuanya akan kembali biasa. Tak ada sesuatu yang berarti lagi kok. Meski takkan sama seperti awal. Pokoknya jadi something yang different. Gak aneh gimana gimana juga. Different gak harus aneh dan kikuk kan. Intinya pre-sedang-post. Semuanya beda.
Dan semua bakal baik-baik aja gays. Ketakutan-ketakutan kita sebelum meninggalkan semua-muanya itu yang cuma nakut-nakutin. Karena setelah kamu ngelakuin semuanya, mau gimanapun ya kamu harus tetao menjalani hidup kan, kamu harus bertahan, kamu harus tetap senyum, harus tetap ceria. Banyak orang-orang di sekitar kita kok. Gak peduli mereka tulus atau fake yang penting udah bisa bikin kita ketawa. Saat kamu memutuskan pergi, akan begitu banyak orang yang pergi, menjauh atau meninggalkan mu. Atau mungkin bakal beda. Dan dengan cara itulah Allah filter orang yang gak baik demi keberlangsungan hidupmu yang lebih baik. Pokoknya semuanya tak semenakutkan itu kok. Klo udah pergi, juga bakal tetap bahagia kok.
Lama?
Terpuruk?
Jatuh?
Sakit?
Pasti.
Tapi mau gak mau semua harus dilaluin kan. C'mon gays, u can do it. Sakit itu yang bakal bentuk kamu jadi baja. Jatuh itu yang bakal bikin kamu bangkit lebih tinggi. Segala-galanya itu yang bakal bikin senyum kamu makin lebar. Jangan tertipu segala ketakutanmu. Kamu lebih kuat dari itu.
Oh ya satu pesanku, kalo kamu pergi terus dia nyuruh nunggu lah, janji gak bakal berpalinglah dan sejenisnya. JANGAN PERCAYA! DON'T EVER BELIEVE IT! Jangan dibenci, enggak kok tpi plis jangan percaya. Demi kebahagiaan kamu di masa depan. Klo kamu percaya, tamat sudah hatimu ke depannya nak. Saya aja yang gak percaya masih kerasa nyeri *eh. Pokoknya gausah percaya aja.
Apalagi klo doi mu udah punya sekaliber mantan duh duh udah kebaca kok. Gak maksud nyamain si tapi apa yaa emang sama hahah. Gini ya mereka lelaki yang jarang pake rasanya. Kalo kamu pergi, kamu tetap setia dengan rasamu, tapi mereka? Dapet yang bening dikit atau yang bisa bikin nyaman bentaran doang paling juga udah lupa lagi sama kamu. Sebelum sama kamu juga mereka punya mantan kan? Palingan juga dulu sama mantannya sempet juga bilang gitu. Aku bakal sama kamu terus. Aku bakal nungguin kamu. Blablaaa. But beberapa saat kemudian, dia ketemu kamu. Udah deh, ngejar-ngejar kamu. Dan apakah itu tidak berarti dia bisa saja melakukan hal yang sama ke kamu. Bilang bakal setia smaa kamu tapi beberapa menit kemudian udah jalan sama yang lain. Udah. Percaya sama aku kali ini. Gak pengen kamu sakit terlalu dalam aja. Karena mau tidak mau. Cepat atau lambat. Mereka pasti dapat yang baru. Pasti. Syukur juga kalo udah gak ketemu lagi, move on nya bakal lebih gampang. Apalagi kalo doi barunya juga gak kenal sama kmu. Hahaha udah udah ini sudah melenceng.
Intinya, segerakan gays! Seenggaknya kamu udah lepas Sebelum napas terakhir berhembus. Kamu bisa kok. Pasti. Don't be afraid.
Oh ya begitu pula dengan yang pengen berubah tapi takut gak istiqomah, jalani aja dulu. Coba aja dulu. Kalo sungguh-sungguh Allah pasti bantu. Dan kamu pasti bisa bertahan. Kuncinya, sungguh-sungguh. Jangan takut. Kan belum nyoba, jangan judge rendah diri sendiri. U can do it.
Semangat para pejuang jannahku :)
Perjalanan menuju tempat ternyaman di muka bumi diiringi lantunan dari kendaraan yang entah milik siapa. Sebuah untaian yang selalu kuhindari, namun kini meresap hingga ke memori. Lagu Berpisah itu Mudah.
Actually (ala jaksel) lagu ini khusus untuk sebuah hubungan tak halal tapi ku merangkai dari judul saja ya. Membuat syarafku semakin bercabang-cabang. Judul yang bisa kena ke segala hal.
Untuk jiwa-jiwa yang penuh keraguan.
"hai aku ingin berpisah dengannya, tapi aku masih sayang"
"aku ingin memulai syar'i tapi aku masih takut"
"aku ingin mulai melangkah tapi aku takut tak bisa istiqomah"
Kamu ragu~ (bagi yang paham aja) oke skip author mulai tak waras.
First. Maybe this is the first time I'm talkin' 'bout this topic. Bikos I know you you semua buka judul ini karena ekspektasi about something (nagh jaksel banget ya. Kayak pak JK)
So berpisah itu mudah. Kenangannya yang sulit dilupa. Sedikit untaian kata yang masih melekat di otak.
Bener sih.
Mudah kok.
Tinggal bilang "udahan". selesai.
Kemudian bertahan hidup setelahnya yang sulit. Mungkin pre and post kali ya.
Oke jadi aku ceritain ya, sebagai referensi aja. Dulu aku juga kayak kamu kok. "I can not leave him/her. Never. Never can. Sampai kapan pun. Pasti aku gak akan pernah bisa atau berhasil. I'm really fall in love with him/her" gitu kan?
Pokoknya udah yakin banget deh gak bakalan pernah bisa. Iyalah orang masih sayang-sayangnya kan. Pokoknya kamu pasti mikir dunia will be grey without your lovely. Udah nyerah. Udah pasrah. Gak bakal pernah bisa. Padahaaalll kalau kamu Islam, kalau kamu muslim, meskipun salat masih bolong-bolong, puasa cuma bulan ramadhan, ngaji cuma pas esde, but u all know it kalo yaa pacaran itu haram. Gak boleh. Aku enggak asal ceplok mengharamkan, mengkafirkan, memusyrikkan, dan me- me- lainnya yang selalu disematkan kepada manusia baru hijrah kan? (don't judge akyu, ku juga masih bingung udah masuk k tahap hijrah atau belum. Masih terlalu rendahan) oke skip. But bener kan that all of it yaa emang gak boleh. Bukan saya yang bilang, tapi Allah. Menyentuh yang non mahram saja sudah gak boleh kan. Ngomongin ginian rasanya tuhh.. Gays I'm telling you, nanti kamu bakal nangis-nangis pernah mengizinkan lelaki non mahram dengan bebasnya menyentuhmu. I'm sure. Really. It hurts. Everytime. And u can not forget about it. Apalagi bagi kita wanita. Yang sangat berharga, harus jaga izzah dan iffah dan ya karena itu sulit melupa. Sekeras apapun usaha untuk melupa yaa gak bakalan bisa. Bisanya cuma mengikhlaskan.
Jadi ya gitu. Pasti mempersiapkan diri untuk berpisah itu sulit. Dalam labirin pikiran itu tuh rasanya kayak mumet banget kan? Sering kan ngerasa kayaknya gak bakal sanggup. Gak akan pernah bisa. Udah judge rendah diri sendiri sebelum bertindak. Padahal saat dilakuin, bisa kok. Asal mau berusaha.
Selalu ingat kematian dan hari akhir aja sih.
Itu aja sih dari aku. Kalo kamu selalu lupa akan dua perkara itu, pasti gak bakal ninggalin beneran sampai ajal menjemput mungkin, yang entah kapan.
Coba aja deh mikir "kalo aku gak ninggalin sekarang, terus kapan? Besok? Emang besok masih hidup? Yakin? Gimana kalau tiba-tiba kita meninggal dalam keadaan maksiat? Lagi jalan berdua sama pacar, boncengan, ketawa ketiwi terus brakk kecelakaan. Mati di tempat. Mati dalam keadaan maksiat. Suul khotimah. Udah deh menyesal di akhirat, gak bakal bisa balik lagi kan. Gak akan pernah bisa. Udah janji Allah"
Serius deh itu pemikiran ku dulu sebelum bener-bener pergi. Dramatis ya pemikirannya tapi yaa gimana ya emang gitu. Tapi itu juga yang bikin aku bertindak. Kalo gak mikir gitu mungkin sekarang kalian masih liat saya lalu lalang tidak jelas di jalan raya padahal udah malam. Makanya semuanya disegerakan. Harus. Usia tiada yang tahu.
Tapi aku sayang banget sama dia.
Oke kita emang beda manusia, tak harusnya kusamakan tapi yaa anggap saja sebagai gambaran yaa karena pasti mirip-mirip kok.
Gays, aku juga dulu sayang banget kok. Kita sama. Tapi balik lagi, kamu lebih sayang dia atau sayang Allah. Jangan cuma di lisan loh. Harus dibuktikan dengan tindakan. Tindakan tanpa bicara lebih baik daripada sebaliknya. Kalau kamu bilang lebih sayang dia berarti.... Ah jawab sendiri deh.
Allah gak sayang kamu karena gak pengen lihat kamu bahagia? Kamu salah. Justru karena Allah sayang banget sama kamu makanya dia menjauhkan kamu dari hal-hal yang seperti itu. Percaya kan kalau Allah pasti membuat aturan untuk kebaikan umatnya. Segala yang terbaik. Kitanya saja yang belum paham. Hingga suatu saat nanti kita akan berterima kasih pada Allah. Di dunia maupun di akhirat. Kalau kamu nikah terus pernah pacaran tapi tak menyesali perbuatanmu dan tak taubat, dosa pacarannya juga tetap dihisab kawan :".
Niatnya gak harus sekokoh pohon kelapa kok. Niat aku dulu juga cetek banget kok. Mungkin niat kalian lebih kuat. Mikirin takut gak istiqomah juga tak pernah terlintas di kepalaku. Pokoknya pengen berubah aja gitu. Pengen aja. Sampai diketawain sama orang-orang juga (maaf ya aku gak bisa lupa yang ini. Makasih ya). Pokoknya semuanya hanya berlandaskan keinginan, soal lain-lain itu masalah nanti. Pokoknya tinggalin dulu, berpindah dulu. Udah.
Kemudian utarakan keinginan. Kalau doi kamu manusia normal, dia pasti paham kok. Harusnya paham juga posisinya yang di bawah Allah. Paham memang tak semuanya terjadi. Mendukung. And he will help you too. Help bukan dengan cara chat tiap hari ingetin salat puasa ngaji kajian yaa.. Tapi help dengan menjauh dari kamu.
Pernah dulu senaif ini.
"kita pisah aja. Gak kayak orang pacaran lagi. Tapi hubungan kita tetap baik ya. Tetap komunikasi sebagaimana biasanya"
Impossible.
I said it.
Pernah nulis ini sih. Tapi pasti kalian gak paham karena itu gajee dan yaa cuma satu orang yang paham.
Oke jadi yaa pokoknya susah aja gitu. Pasti ada yang beda. Walaupun sudah tanpa rasa apa-apa. Kok bisa sih? Katanya tanpa rasa tapi ada yang beda? Gimana sih. Gays, ku juga tak paham haha. Yang jelas gitulah pokoknya. Tapi sebenarnya gak beda-beda banget sih. Cuma pokoknya levelnya bakal bedalah sama orang lain yang gak pernah ada hubungan apa-apa. After all of that, semuanya akan kembali biasa. Tak ada sesuatu yang berarti lagi kok. Meski takkan sama seperti awal. Pokoknya jadi something yang different. Gak aneh gimana gimana juga. Different gak harus aneh dan kikuk kan. Intinya pre-sedang-post. Semuanya beda.
Dan semua bakal baik-baik aja gays. Ketakutan-ketakutan kita sebelum meninggalkan semua-muanya itu yang cuma nakut-nakutin. Karena setelah kamu ngelakuin semuanya, mau gimanapun ya kamu harus tetao menjalani hidup kan, kamu harus bertahan, kamu harus tetap senyum, harus tetap ceria. Banyak orang-orang di sekitar kita kok. Gak peduli mereka tulus atau fake yang penting udah bisa bikin kita ketawa. Saat kamu memutuskan pergi, akan begitu banyak orang yang pergi, menjauh atau meninggalkan mu. Atau mungkin bakal beda. Dan dengan cara itulah Allah filter orang yang gak baik demi keberlangsungan hidupmu yang lebih baik. Pokoknya semuanya tak semenakutkan itu kok. Klo udah pergi, juga bakal tetap bahagia kok.
Lama?
Terpuruk?
Jatuh?
Sakit?
Pasti.
Tapi mau gak mau semua harus dilaluin kan. C'mon gays, u can do it. Sakit itu yang bakal bentuk kamu jadi baja. Jatuh itu yang bakal bikin kamu bangkit lebih tinggi. Segala-galanya itu yang bakal bikin senyum kamu makin lebar. Jangan tertipu segala ketakutanmu. Kamu lebih kuat dari itu.
Oh ya satu pesanku, kalo kamu pergi terus dia nyuruh nunggu lah, janji gak bakal berpalinglah dan sejenisnya. JANGAN PERCAYA! DON'T EVER BELIEVE IT! Jangan dibenci, enggak kok tpi plis jangan percaya. Demi kebahagiaan kamu di masa depan. Klo kamu percaya, tamat sudah hatimu ke depannya nak. Saya aja yang gak percaya masih kerasa nyeri *eh. Pokoknya gausah percaya aja.
Apalagi klo doi mu udah punya sekaliber mantan duh duh udah kebaca kok. Gak maksud nyamain si tapi apa yaa emang sama hahah. Gini ya mereka lelaki yang jarang pake rasanya. Kalo kamu pergi, kamu tetap setia dengan rasamu, tapi mereka? Dapet yang bening dikit atau yang bisa bikin nyaman bentaran doang paling juga udah lupa lagi sama kamu. Sebelum sama kamu juga mereka punya mantan kan? Palingan juga dulu sama mantannya sempet juga bilang gitu. Aku bakal sama kamu terus. Aku bakal nungguin kamu. Blablaaa. But beberapa saat kemudian, dia ketemu kamu. Udah deh, ngejar-ngejar kamu. Dan apakah itu tidak berarti dia bisa saja melakukan hal yang sama ke kamu. Bilang bakal setia smaa kamu tapi beberapa menit kemudian udah jalan sama yang lain. Udah. Percaya sama aku kali ini. Gak pengen kamu sakit terlalu dalam aja. Karena mau tidak mau. Cepat atau lambat. Mereka pasti dapat yang baru. Pasti. Syukur juga kalo udah gak ketemu lagi, move on nya bakal lebih gampang. Apalagi kalo doi barunya juga gak kenal sama kmu. Hahaha udah udah ini sudah melenceng.
Intinya, segerakan gays! Seenggaknya kamu udah lepas Sebelum napas terakhir berhembus. Kamu bisa kok. Pasti. Don't be afraid.
Oh ya begitu pula dengan yang pengen berubah tapi takut gak istiqomah, jalani aja dulu. Coba aja dulu. Kalo sungguh-sungguh Allah pasti bantu. Dan kamu pasti bisa bertahan. Kuncinya, sungguh-sungguh. Jangan takut. Kan belum nyoba, jangan judge rendah diri sendiri. U can do it.
Semangat para pejuang jannahku :)
Komentar
Posting Komentar