Tak Terlupakan
“get out get out of my mind and come on come in to my life…”
Lagu
yang terlantun dari handseatku harus berhenti,
“pagi
naura!” sapa sahabatku, rere
“pagi
juga rere!” sapaku kembali. Raut wajahnya pun berubah. Aku rasa aku salah
“ya
ampun ra..penyakit pikun kamu tuh benar-benar udah stadium akhir yah! Aku tuh
rara bukan rere” omelnya
“ohh..
heheh sorry,, soalnya kalian kembar sih!”
Selalu
begitu, aku sering menukar-nukar nama orang terutama namakedua sahabat kemabrku
yang mukanya memang sama. Bahkan nama guru-guru pun sering aku tukar.
Teman-temanku pun sering memaggilku si pelupa stadium akhir. Aku sendiri juga
tak tau mengapa aku pelupa. Kadang, banyak pula temanku yang memanggilku ‘neville longbottom’ (tokoh Harry Potter
yang sangat pelupa). Tapi, beruntung dalam segala hal yang aku lupakan aku tak
pernah melupakan pelajaran-pelajaran yang pernah diberikan guru-guru, intinya
aku tak pernah lupa segala hal yang berhubungan dengan pelajaran. Aneh bukan? .
***
Pulang
sekolah aku menyempatkan diri beristirahat sambil online. Jejaring social
terbuka dan yaa ada foto 3 orang sedang berpose. Ketiganya yah biasa-biasa saja
tapi… ada seseorang di tengah yang terlihat senyum bahagia. Aku merindukannya! Batinku
berbicara. Aku langsung menyimpan foto ini. Tanganku bergerak begitu saja
begitu cepat tanpa kusadari. Apakah gerakan ini berdasar dari hatiku? Entahlah.
***
Malam
harinya, teleponku bordering begitu keras, dengan malasnya aku mengangkatnya.
“halo!”
ujarku ke orang di seberang telpon
“halo
naura! Lama gak denger suara lo!” jawabnya
“yah..ini
siapa yah?”jawabku ogah-ogahan
“ternyata
nomor aku udah kamu hapus yah dari kontak loe!”katanya geli
Tanda
Tanya besar muncul di depan keningku. Kulihat layar hpku dan Oh my god
“oh,
halo Nico! Sorry tadi gue gak liat” jawabku malu
Kami
pun mengobrol sampai tengah malam. Entah apa yang membuatku rasanya begitu
bahagia mendengra suaranya. Hal ini dulu rutin kulakukan . namun sekarang entah
berapa bu;an, baru aku melakukan ini, mengobrol denga nico semalaman.
***
Keesokan
paginya di sekolah aku menceritakan semua yang kualami kemarin kepada kedua
sahabat kembarku rara dan rere.
Kesimpulan mereka, mereka begitu heran denganku hanya ada tiga hal yang
tak terlupakan dalam hidupku, yaitu namakau,pelajaran,dan… Nico. Mereka juga
mengatakan bahwa mungkin aku memang masih mencintainya. Seseorang yang pernah
menjalin kasih denganku.
Benarkah
dia tak terlupakan?
Aku
ingin melupakannya, aku harus melupakannya, dia playboy kelas kakap meski semua
orang mengatakan bahwa yanga ada di hatinya hanya aku. Tapi, aku tak tau pasti.
Namun, aku ingin melupakannya dan ingin membecinya. Dia telah membuat suatu
kesalahan yang fatal. Sangat fatal. Aku ingin melupakan sesuatu yang tak
terlupakan itu.
Komentar
Posting Komentar