Langsung ke konten utama
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabaraktuh.
Hari ini saya ingin menceritakan kisah inspiratif (setidaknya bagi saya) bagi kaum muslimah.

Saya memiliki seorang kerabat dekat. Beliau baru saja hijrah karena seorang lelaki yang menghianatinya. Apakah harus kuceritakan pula kisahnya? Sungguh miris. Hanya ingin berkata, jangan begitu percaya dengan lelaki! Jangan percaya sama sekali! Sebelum dia dengan berani datang bertemu keluarga besarmu. Lelaki yang kerabat saya itu dorong saat lelaki itu di bawah saat lelaki itu terpuruk dan hanya kerabat saya yang menopangnya. Hingga lelaki itu pun sukses dan memberikan janji palsu akan menikahi kerabat saya dan meminta kerabat saya berhenti bekerja. Berbulan lamanya tanpa kabar, kerabat saya yang saat itu sedang di kampung halaman menemani ayah beliau yang tengah sakit merasa jenuh menunggu hingga memutuskan untuk bertemu dengan lelaki itu. Namun naas, saat bertemu beliau malah diberi sepucuk kertas undangan pernikahan lelaki itu. Sungguh bejat bukan? Lelaki itu memang telah sukses dan bisa memilih gadis mana pun yang disukainya. Ya Tuhan! Rasanya ingin kulabrak lelaki itu telah berlaku sedemikian keji. Jadi sekali lagi,jangan terlalu percaya pada lelaki!

Hingga akhirnya kerabat saya sakit-sakitan dan terpuruk sekian lamanya. Allah menyapa dengan hidayah, beliau akhirnya berhijrah. Yang ingin saya ceritakan di sini adalah bagaimana sabarnya ia menjalani berbagai rintangan hidup. Ditolak bekerja sana-sini lantaran pakaiannya yang tidak sesuai dengan pekerjaannya. Melamar kerja sana-sini hingga akhirnya dapat bekerja di tempat yang gajinya tak seberapa. Beliau pun akhirnya membuka sebuah usaha kue homemade yang sedang senter akhir-akhir ini. Beliau cekatan, bekerja dengan tekun, rajin, dan sangat baik. Beliau tetap sabar dengan segala rintangan dan cobaan yang dia hadapi. Dan satu hal yang membuat saya begitu iri dan seringkali menangis adalah dia sangat sederhana. Dia hanya memiliki beberapa lembar pakaian dan jilbab yang dikenakan berganti-ganti. Sepulang pergi dia mencuci pakaiannya yang dapat digunakan besok atau besok lusa. Hanya berkisar 5-8 lembar. Ya Allah, dia hidup dalam kesederhaan di dunia yang mewah ini. Saat dia dapat berpenghasilan sendiri, saat orang-orang sibuk berpamer ria dengan trend setter masa kini, dia tetap istiqomah dengan pakaian syar'i nya yang serba berkecukupan. Uang yang ia hasilkan ia kirimkan kepada orang tuanya di kampung sana yang juga sakit-sakitan. Betapa malu lah saya sebagai orang terdekatnya. Sibuk mencari baju-baju yang sedang trend, beli jilbab sana-sini yang semuanya berasal dari orang tua jua. Padahal Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada kita arti kesederhanaan yang sesungguhnya. Di saat beliau menjadi pemimpin yang dalam otak kita bergelimang harta, Rasul kita hanya tidur beralaskan karpet tipis tanpa bantal bulu empuk. Ya Allah, malu sekali diri ini yang bukan siapa-siapa, yang bahkan untuk menghasilkan rupiah saja tak tahu menahu tapi terlalu sibuk berfoya-foya sana-sini. Saya hanya menuruti nafsu belaka tanpa berpikir itu bukanlah kebutuhan saya. Mungkin memang saya butuh, tapi saya tahu tanpanya pun saya masih memiliki alternatif lain. Saya pernah membaca bahwa Allah swt bisa saja mengadzab kita melalui barang koleksi yang kita miliki. Ya Tuhan, diri ini berbalut syar'i namun melupakan esensi yang sesungguhnya bahwa kita hidup di dunia ini bukan untuk catwalk. Kita hidup di dunia ini bukan untuk pamer harta, pamer rupa, dan pamer mode. Pakaian yang kita gunakan cukuplah seadanya, sesederhana mungkin dan tak perlu bertumpuk hingga membusuk. Diri ini begitu lalai dan tak tahu diri. Saya menemukan quote dari seseorang yang entah siapa. Yang dapat saya petik adalah wanita memang cenderung ingin dilihat cantik dan mencintai keindahan. Namun diri ini lebih kagum pada mereka yang dapat sederhana dan bisa mengalahkan egonya demi ketaatan. Sungguh nasihat yang sungguh menampar. Halus namun meremuk dada. Di dunia modern ini ya dunia yang saat ini sedang trend pakaian syar'i hingga berbagai mode pun berbondong-bondong dikeluarkan. Mata haus akan mode ini pun tak kalah berbinar-binarnya. "Model ini bagus. Ini cantik. Tetap syar'i dan cantik" Ya Allah, masihkah diri ini berada dalam koridor yang semestinya? Apakah berpakaian untuk dilihat indah oleh manusia atau untuk taat kepada-Mu? Padahal wanitalah sebesar-besarnya fitnah yang pada dasarnya tak harusnya ingin terlihat cantik di depan orang lain terutama yang bukan mahromnya. Niat ini telah membangkang dari hal yang semestinya. Maafkan kami Ya Allah! Wahai shalihah, marilah kita menjaga diri kita dari fitnah yang selalu menghiasi kita saat di dunia. Allah swt menyuruh kita untuk terlihat cantik hanya pada suami kita seorang.

Satu hal lagi yang membuat saya malu. Ada cerita seorang sahabat yang intinya seorang anak SD menyisihkan uang jajannya per-hari untuk beesedekah. Hingga setiap minggu ia dapat bersedekah Rp 50.000. Diri ini kembali tersedu, segitu buruknya kah aku? Hingga anak SD lebih baik dariku. Bagi seorang anak SD yang jauh lebih haus mata akan mainan hingga hal lainnya uang 50.000 rupiah menjadi nominal yang sedikit untuk disedekahkan. Sementara saya? Akan menganggap uang tersebut terlalu banyak sedangkan untuk membeli sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan (menambah koleksi baju misalnya) akan menganggap nominal tersebut adalah amat sedikit. Sungguh malu diri ini.



Saya menulis demikian sebagai self reminder dan juga untuk para shalihah lainnya. Diri ini tentu belum baik hingga berharap tulisan ini dapat menjadi pengingat diri. Bila mendapat penulis tak sesuai dengan tulisan ini nantinya berarti saya belum berhasil menjalani hal seperti tulisan ini. Tapi saya sungguh dan amat berharap dapat memperbaiki diri menjadi lebih baik dan meluruskan niat dalam segala hal.


Yang menulis tidak lebih baik dari pembaca. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Fisika (Arus & Tegangan)

MENGUKUR ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK I.                    Tujuan:   Mengetahui cara mengukur arus dan tegangan listrik II.                 Landasan Teori 1.       Hukum Ohm              “ besar kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar berbanding langsung dengan beda potensial antar ujung-ujung penghantar , asalkan suhu penghantar tetap . “                 Hukum ohm menggambarkan bagaimana arus, tegangan, dan tahanan berhubungan.  George ohm menentukan secara eksperimental bahwa jika tegangan yang melewati sebuah tahanan bertambah nilainya maka arusnya juga akan bertambah nilainya. Begitu juga sebaliknya. Hukum ohm dapat dituliskan dalam rumus seb...

I WANT TO DIE BUT I WANT TO EAT TEOKPOKKI Part 1

Dari: diriku Untuk: diriku   saya minta maaf! *** Sebelumnya saya mau review sedikit tentang buku yang sangat excited saya pesan. Sejujurnya ini kali pertama saya memesan buku secara online , ikut pre-order dan nungguin sampe beberapa puluh hari. Saya benar-benar ingin berterima kasih kepada Baek Se Hee yang telah sangat berbaik hati berbagi kisahnya dan menuliskannya dalam sebuah buku. Awalnya saya mengetahui buku itu karena direkomendasikan oleh boygroup Korea Selatan, BTS tapi pada saat itu hanya ada versi hangeul beberapa lama kemudian saya melihat postingan seorang psikiater yang saya ikuti di twitter dan ia diberi tanggung jawab menuliskan kata pengantar pada buku tersebut. Setelah itu tentu saja saya langsung mencari tahu buku yang sudah diproduksi dalam Bahasa Indonesia tersebut. Melihatnya langsung membuat saya sangat senang, awalnya saya berpikir akan membacanya dalam waktu satu hari saja, nyatanyaaa…buku setebal 236 halaman tersebut harus saya baca berha...

CINTA KETINGGALAN KERETA (cerpen)

CINTA KETINGGALAN KERETA Tak terdefinisikan Perasaan yang tak terdifinisikan Kereta melaju semakin cepat nan semakin jauh Meninggalkanku terpuruk di sini Sunyi senyap… tak ada siapa-siapa selain rel kereta ****                 Mentari memasuki celah-celah kamarku, menusuk kulit kuning langsatku tepat di wajahku.                 “hooaaamm” sinar mentari menggantikan alarm yang teronggok di depan kasur                 Pagi yang cerah untuk memulai hari baru, mengukir kenangan dalam sebuah buku tebal pemberian Tuhan. Kuayunkan kakiku menuju kamar mandi dan segera bersiap ke sekolah tercinta bertemu puluhan makhluk ciptaan Tuhan. Sebelumnya perkenalkan aku Diah. Aku kelas dua SMA dan Umurku 15 tahun, tidak, tahun ini akan 16 tahun. Tapi sebelum ta...