Hari ini seperti biasa aku berkeliling di taman dekat rumah
Tak pernah jauh-jauh darinya
Namun pagi ini ada yang mengganggu
Aku lihat cahaya dan kupu-kupu yang indah
Berkilau dan warna-warni
Aku mengabaikannya. Terlalu takut melangkah
Esoknya, dia datang lagi
Dengan kumpulan yang lebih banyak
Menambah keelokannya
Aku masih tak berjarak dari tamanku
Terlalu takut bergeser seinchi saja
Kemudian mereka menari begitu indahnya
Makin banyak jumlahnya
Makin menarik warnanya
Hingga terhitung bulan lamanya
Mereka yang awalnya di seberang sana
Mendatangi tamanku, membawakan seonggok permen warna warni
Begitu menggiurkan
Mereka berani melewati batasku
Kemudian esoknya mereka lenyap
Aku tersenyum kecut, aku sudah menduga
Hingga sore hari tiba dan sekumpulannya menari akrobatik di langit
Di langit atap sebuah hutan
Aku merindukannya dan aku melewati batasku
Mencari asal mereka dan temukan sebuah rumah warna-warni di tengah gelap dan pengapnya malam lembab
Lihatlah rumah itu penuh permen, coklat, kue warna-warni
Mengapa tak sedari dulu aku datang ke sini
Terhitung minggu ku menikmati semuanya
Hingga segala kemanisan itu menyebabkan sakit pada organ pengunyahku
Aku ingin berteriak, aku ingin lari, aku ingin penolong, dan aku ingin pergi dari sini
Terlambat.
Rumah ini telah tertutup rapat
Mengunci rapat tiap sudut hubungan dengan dunia luar
Disertai segala kemewahan yang menghilang
Aku tak kan bisa pergi
Kupu-kupu indah itu telah pergi berbulan lamanya
Meninggalkan aku yang terkungkung dalam tempat itu
Aku tak bisa pergi
Aku tak bisa lepas
Aku terkurung dalam tempat bersarang laba-laba ini
Yang teringat hanya bayangan manisnya coklat di ujung sana
Yang terlihat hanya warna mencolok permen di sudut meja
Namun semua hanya bayangan
Bayangan semu yang berasal dari masa lalu
Masa dimana aku lalai dan tergiur
Tapi sudahlah itu hanya masa lalu
Dan kini di sini aku
Di tempat yang sama
Terjebak
Terjerembab
Tak dapat melepaskan diri.
2/2/2018
Komentar
Posting Komentar