Langsung ke konten utama

SI PELANGGAR PERATURAN: SALAH SERAGAM




                Tengah merebak gossip super panas yang menyatakan bahwa “Si Ketua Seksi Keamanan Sekolah DIPECAT”. Perlu di capslock DIPECAT. Ini adalah berita terkini yang menjadi buah bibir seluruh penghuni sekolah. Si ketua seksi keamanan yang amat patuh dan tak pernah melanggar tata tertib itu dipecat? Hanya satu alasannya, dia telah melanggar peraturan sekolah. Sekecil apapun peraturan itu, jika kamu menyandang gelar Ketua Seksi Keamanan Sekolah, hal tersebut dapat berakibat fatal. Karena Ketua Seksi Keamanan tak pernah dan tak boleh melanggar peraturan karena mereka yang seharusnya menegakkannya.
                Siswa penghuni XI IA 1 itu kini tengah duduk sendiri di dalam kelas. Entah karena merasa bersalah, menyesal, memikirkan semua kesalahan itu atau bagaimana. Meski banyak mata yang sering mencuri-curi pandang ke arahnya ia tak peduli. Orang itu sedang menunggu seseorang yang seharusnya datang menghiburnya, memarahinya, menasihatinya atau apapun yang ia lakukan. Yang jelas, ia ingin orang itu di sini sekarang.
                “Dirham”panggil seseorang. Akhirnya…
                “yaa”jawabku. Orang yang sedari tadi kita bicarakan adalah Aku.
                are you okay?”
                “aku baik-baik saja”
                “kalau baik-baik, kenapa pake sepatu olahraga? Ini hari Senin. Peraturannya harus pakai sepatu hitam.”
                “berhentilah berbicara mengenai peraturan. Aku sudah bosan mendengarkannya”yaa.. benar-benar bosan.
                “sejak kapan kamu bosan mendengar tentang peraturan? baiklah, jadi apa kamu ada masalah di rumah?”
                “tidak”
                “kamu ada masalah sama pelajaran?”
                “tidak”
                “sama guru?”
                “tidak”
                “tetangga?”
                Tetangga? Astaga! Anak ini, seberapa penting tetangga itu sampai aku harus melakukan hal-hal tidak jelas ini? “tidak” akhirnya aku menjawab
                “pacar?”
                “apa maksud kamu? Menghina ya?”jawabku. ceritanya aku ingin sedikit bercanda
                “heheh.. Siapa tau udah gak Jomblo lagi” aku tersenyum. Dia selalu bisa mengerti.
                “kalo gitu gebetan?”ia masih terus bertanya
                “mungkin”kujawab dengan singkat dan tegas.
                “ ‘mungkin’? Nah! Bener kan? Hal seperti apa lagi yang bisa membuat penegak peraturan seperti kamu ini melanggar peraturan sekolah? Cinta. Aaiissh!! Dia membawa begitu banyak masalah”
                “tidak selamanya masalah”
                “ya ya.. aku tahu kamu sedang jatuh cinta, tapi karena si cinta cinta itu kamu dipecat”
                “mungkin sudah waktunya pensiun”
                “pensiun? Uweekk!  Bilang aja dipecat. Huuhh!”Dia mulai melancarkan aksinya yang selalu berhasil membuatku tersenyum.
***
                Dasar bodoh! Karena cinta cinta tidak jelas itu dia melanggar peraturan dan akhirnya dipecat? Ckck.. tapi sepertinya ini agak serius. Cinta macam apa yang bisa membuat seorang Dirham melanggar peraturan. Tentu saja cinta yang…. Entah apa namanya. Tapi tanpa kusadari rasa ingin tahuku kembali menyerang. Kalau Dirham sampai melanggar peraturan demi seseorang, pasti seseorang itu sangat berarti. Pasti cinta untuk orang itu sangat besar. Jadi, siapa orang itu? siapa orang yang bisa melelehkan hati baja Dirham? Siapa wanita yang berhasil melunakkan kekakuan Dirham? Pasti dia orang yang “WOW”. Aku sungguh penasaran. Namun, dalam keadaan seperti ini sepertinya tidak tepat menanyakannya pada Dirham.
                “Aku dengar Dirham dipecat yah?”tiba-tiba seseorang membuyarkan lamunanku.
                “ya ampun! Kalo datang tuh nyapa dulu kek apa kek, assalamu alaikum kek. Ini, main langsung ajeh”omelku pada Ikmal.
                “yaudah, Assalamu Alaikum! Emang bener Dirham dipecat?”
                “Walaikum salam warahmatullahi wabaraktuh, iya dia emang dipensiunkan.”
                “dipensiunkan? Istilah itu kayak ngebuat Dirham kedengeran tua banget.”
                “bener kan? Tuh kan! Aku bilang juga apa. Dianya sih gak mau percaya dan maunya dibilangin dipensiunkan bukan dipecat”
                “jadi kamu udah ketemu sama Dirham?”
                “ya iyalah. Dalam keadaan seperti ini, dia butuh aku. Yaa, sebagai sahabat yang baik aku harus selalu ada buat dia”
                “sahabat? Sahabat atau masih suka tuh? Bukannya kamu bilang udah mau Move on?”kali ini ada nada aneh dalam suara Ikmal.
                “gak tau deh. Awalnya aku yakin karena kepetingan persahabatan. Tapi setelah dia bilang kalo masalahnya itu cinta. Karena seorang gebetan, dia ngelakuin hal bodoh pake acara salah pake sepatu. Saat dia bilang begitu, rasanya seperti ada sesuatu yang menghantam gitu. Itu tandanya apa ya mal? Apa karena aku masih suka?”
***
                “……Itu tandanya apa ya mal? Apa karena aku masih suka?”
                Huufft! Aku menghembuskan nafas berat. Itu namanya kamu benar-benar belum Move ON. Bagaimana bisa Move on kalau kamu saja masih begitu khawatir sama dia.
                “itu namanya kamu cemburu. Berarti kamu belum Move on tuh. Kamu gagal Move on”jawabku dengan memberi sedikit penekanan pada kata “gagal”. Tapi sepertinya bagi dia semua kata mengalami penekanan. Reaksinya berubah, dia kini menatapku dengan mata sipitnya yang dia namakan “dilebarkan” itu. aku rasa emosi telah mengendalikanku. “ya udah aku pergi dulu ya. Titip salam sama Dirham. Bilangin yang tabah ya!”kataku kemudian berlalu.
***
                Tadi Ikmal kenapa ya di Kantin? Kok tiba-tiba suaranya menjadi meninggi seperti itu? hal itu sedikit aneh bagiku. Dimana Ikmal selama ini terkesan begitu lembut. Lembut? Mungkin bukan itu kata yang tepat, setidaknya Ikmal tidak akan pernah berbicara dengan nada setinggi itu denganku. Mengapa aku jadi kepikiran begini ya?
                “khem”
                “ada apa Mr.Pensiun?”tanyaku pada Dirham yang baru saja datang.
                “hehehh.. gak papa kok. Emang gak boleh yah dekat-dekat sama kamu? Takut diliat sama Ikmal?” lohh. Kok jadi Ikmal sih?
                “apaan sih? Hubungannya sama Ikmal apa coba?”
                “yaa.. dia kan pacar kamu” aku terbelalak. Pacar? Apa lagi ini? Gossip lagi?
                “pacar? Siapa bilang aku pacaran sama Ikmal? Kamu pasti dengerin gossip anak-anak ya? Emang anak-anak bilang apa?”
                “weitzz.. tenang dong neng! Siapa juga yang ngegosipin kamu? Kepedean! Aku Cuma nebak-nebak aja. Abis kamu keliatan deket gitu sama Ikmal”
                “oh ya? Gak tuh biasa aja. Aku Cuma temenan sama dia dan aku udah nganggep dia sebagai kakak aku sendiri” mengapa dengan mengatakannya aku merasa aku sedang berbohong? Tapi, aku benar-benar menganggapnya sebagai kakak. Tapi mengingat selama liburan kemarin, aku merasa begitu merindukannya. Tapi, kalau yang tadi Ikmal bilang itu benar bagaimana? Aku benar-benar cemburu? Aku belum Move on? Jadi, aku sukanya sama siapa? Dirham atau Ikmal?
                “woy! Malah bengong aja! Denger gak tadi aku ngomong apa?” oohh..dari tadi dia ngomong ya? Hihi..
                “emang kamu tadi ngomong apa?”
                “tuh kan bener, ini mulut sampe berbusa-busa ngomongnya malah gak didengerin. Ya ampun! Tau deh, siaran ulangnya mahal”
                “yee..”aku teringat pertanyaan yang berkecamuk dalam otakku tadi, mungkinkah…”eh by the way, aku mau nanya dong. Cewek gebetan kamu yang bikin kamu gila begini siapa sih? Aku kenal gak?”
                “cewek gebetan yang ngebuat aku segila dan sebodoh ini itu temanku sedari kecil yang rumahnya tepat di samping rumahku, jadi balkon kamar aku sama balkon kamar dia sebelahan” sangat lengkap. Dan jawabannya sangat jelas. “udah ah, aku duluan ya”.. aku masih duduk terpaku tak percaya.
***
                ”eh by the way, aku mau nanya dong. Cewek gebetan kamu yang bikin kamu gila begini siapa sih? Aku kenal gak?” akhirnya dia bertanya. Munginkah ini saatnya untuk menyatakannya?
                “cewek gebetan yang ngebuat aku segila dan sebodoh ini itu temanku sedari kecil yang rumahnya tepat di samping rumahku, jadi balkon kamar aku sama balkon kamar dia sebelahan”  deskripsi itu begitu merujuk pada Julie. Dia pasti sudah mengerti kalau yang aku maksud adalah dia. Kalau dia tidak mengerti, berarti kapasitas otak yang dia gunakan mungkin hanya 5%, bahkan hewan pun lebih pintar. “udah ah, aku duluan ya”saatnya untuk pergi. Meninggalkan dia yang sepertinya begitu terkejut. Biarkan dia berpikir dan mendengar kata hatinya.
***
Jam istirahat telah tiba, rasanya aku tak ingin ke kantin sendiri. Hmm.. mengundang Julie menemaniku mungkin bisa menjadi pilihan yang tepat.
“apaan sih? Hubungannya sama Ikmal apa coba?”terdengar suara Julie dari luar. Tempat Julie sudah begitu aku hafal. Dia berada di barisan belakang  di dekat Jendela. 
                “yaa.. dia kan pacar kamu” kali ini aku mendengar suara Dirham.
                “pacar? Siapa bilang aku pacaran sama Ikmal? Kamu pasti dengerin gossip anak-anak ya? Emang anak-anak bilang apa?”
                “weitzz.. tenang dong neng! Siapa juga yang ngegosipin kamu? Kepedean! Aku Cuma nebak-nebak aja. Abis kamu keliatan deket gitu sama Ikmal”
                “oh ya? Gak tuh biasa aja. Aku Cuma temenan sama dia dan aku udah nganggep dia sebagai kakak aku sendiri”
                Kakak lagi. Sepertinya nafsu makanku sudah hilang. Aku pergi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Fisika (Arus & Tegangan)

MENGUKUR ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK I.                    Tujuan:   Mengetahui cara mengukur arus dan tegangan listrik II.                 Landasan Teori 1.       Hukum Ohm              “ besar kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar berbanding langsung dengan beda potensial antar ujung-ujung penghantar , asalkan suhu penghantar tetap . “                 Hukum ohm menggambarkan bagaimana arus, tegangan, dan tahanan berhubungan.  George ohm menentukan secara eksperimental bahwa jika tegangan yang melewati sebuah tahanan bertambah nilainya maka arusnya juga akan bertambah nilainya. Begitu juga sebaliknya. Hukum ohm dapat dituliskan dalam rumus seb...

I WANT TO DIE BUT I WANT TO EAT TEOKPOKKI Part 1

Dari: diriku Untuk: diriku   saya minta maaf! *** Sebelumnya saya mau review sedikit tentang buku yang sangat excited saya pesan. Sejujurnya ini kali pertama saya memesan buku secara online , ikut pre-order dan nungguin sampe beberapa puluh hari. Saya benar-benar ingin berterima kasih kepada Baek Se Hee yang telah sangat berbaik hati berbagi kisahnya dan menuliskannya dalam sebuah buku. Awalnya saya mengetahui buku itu karena direkomendasikan oleh boygroup Korea Selatan, BTS tapi pada saat itu hanya ada versi hangeul beberapa lama kemudian saya melihat postingan seorang psikiater yang saya ikuti di twitter dan ia diberi tanggung jawab menuliskan kata pengantar pada buku tersebut. Setelah itu tentu saja saya langsung mencari tahu buku yang sudah diproduksi dalam Bahasa Indonesia tersebut. Melihatnya langsung membuat saya sangat senang, awalnya saya berpikir akan membacanya dalam waktu satu hari saja, nyatanyaaa…buku setebal 236 halaman tersebut harus saya baca berha...

CINTA KETINGGALAN KERETA (cerpen)

CINTA KETINGGALAN KERETA Tak terdefinisikan Perasaan yang tak terdifinisikan Kereta melaju semakin cepat nan semakin jauh Meninggalkanku terpuruk di sini Sunyi senyap… tak ada siapa-siapa selain rel kereta ****                 Mentari memasuki celah-celah kamarku, menusuk kulit kuning langsatku tepat di wajahku.                 “hooaaamm” sinar mentari menggantikan alarm yang teronggok di depan kasur                 Pagi yang cerah untuk memulai hari baru, mengukir kenangan dalam sebuah buku tebal pemberian Tuhan. Kuayunkan kakiku menuju kamar mandi dan segera bersiap ke sekolah tercinta bertemu puluhan makhluk ciptaan Tuhan. Sebelumnya perkenalkan aku Diah. Aku kelas dua SMA dan Umurku 15 tahun, tidak, tahun ini akan 16 tahun. Tapi sebelum ta...