"Mungkin kamu menyesal pernah suka sama saya"
Ternyata kamu sempat bilang seperti itu dan tak kusadari. Jawabannya TIDAK. saya tidak pernah menyesal. Prinsip dalam hidupku, tidak pernah menyesal dengan apa yang terjadi karena sebelum menentukan pilihan saya harus memikirkannya dengan matang dan tidak untuk disesali di akhir. Cukup ambil hikmahnya.
Saya tidak pernah menyesal bertemu kamu
Saya tidak pernah menyesal mengenalmu
Saya tidak pernah menyesal menyukaimu
Dan saya tidak pernah menyesal pernah menjalin hubungan dengan kamu.
Semua sudah diatur, semua sudah rencana-Nya. Mungkin melalui kamu, Allah tunjukkan cahaya. Karena dibutuhkan salah untuk menjadi benar. Kita memang pernah salah, tapi bukan berarti semua hal tentang kita adalah kesalahan. Jika aku tidak bertemu kamu, mungkin aku takkan seperti ini. Mungkin aku masih akan absurd seperti dulu. Jika aku tak mengenalmu, mungkin aku tak pernah belajar banyak hal. Jika aku tak menyukaimu, mungkin aku masih akan tetap hidup dalam bayang masa lalu yang bahkan menggenggamnya saja tak pernah. Jika aku tak pernah bersamamu, mungkin aku tak pernah tahu apa itu bahagia. Jangan bilang maaf! Allah ciptakan kita dengan rasa cinta. Itu hal wajar dan bukan kesalahan. Kesalahan kita adalah menodai rasa cinta itu dengan jalan pintas penuhi nafsu dunia. Jangan melihat semuanya adalah kesalahan! Tidak. Semua sudah digariskan. Mungkin kamu sering mendengar tak ada pertemuan yang kebetulan, semua sudah ditakdirkan oleh Allah. Begitu pula dengan kita. Mungkin kamu adalah salah satu dari sekian banyak garis-garis kecil di telapak tanganku. Cukup percaya pada-Nya. Rencananya lebih hebat lebih dahsyat dan lebih baik. Akankah kita kembali bersama? Wallahu a'alam. Hanya Allah yang tahu. Yang bisa kita lakukan sekarang bukanlah menyesal ataupun meminta maaf. Tapi introspeksi diri bahwa dulu kita pernah salah kaprah dan akhirnya perbaiki diri demi dapat ridhonya. Beribu kali kubilang, aku tak pantas untukmu. Maka izinkan aku memperbaiki diri untuk memantaskanmu. Rencana-Nya selalu lebih baik dan tak terduga-duga. Mungkin saja kamu akan kembali atau mungkin saja ada rencana yang lain. Cukup menanti garis takdir selanjutnya. Aku tak hanya menanti dalam diam. Namun juga terus perbaiki diri. Mungkin kamu yang menyesal. Semoga kamu dapat mengambil hikmah dari segala sesuatu. Mungkin kamu ingin marah. Semoga kamu masih bisa duduk dengan kepala dingin.
Masih terdapat satu rahasia tak terungkap. Kamu bilang kamu yang pertama menyukaiku. Benarkah? Setelah memutar memori, aku yang lebih dulu tertarik pada namamu. Pada deretan teman sejurusanku dalam tulisan kecil koran yang khas. Namamu menarik perhatianku. Kenapa? Aku juga tak tahu. Hanya menerka wajahmu dan sering terbayang namamu. Dan tak pernah kusangka pemilik nama itu pernah tertawa lepas bersamaku. Takdir Allah sungguh ajaib.
18/08/2017
Ternyata kamu sempat bilang seperti itu dan tak kusadari. Jawabannya TIDAK. saya tidak pernah menyesal. Prinsip dalam hidupku, tidak pernah menyesal dengan apa yang terjadi karena sebelum menentukan pilihan saya harus memikirkannya dengan matang dan tidak untuk disesali di akhir. Cukup ambil hikmahnya.
Saya tidak pernah menyesal bertemu kamu
Saya tidak pernah menyesal mengenalmu
Saya tidak pernah menyesal menyukaimu
Dan saya tidak pernah menyesal pernah menjalin hubungan dengan kamu.
Semua sudah diatur, semua sudah rencana-Nya. Mungkin melalui kamu, Allah tunjukkan cahaya. Karena dibutuhkan salah untuk menjadi benar. Kita memang pernah salah, tapi bukan berarti semua hal tentang kita adalah kesalahan. Jika aku tidak bertemu kamu, mungkin aku takkan seperti ini. Mungkin aku masih akan absurd seperti dulu. Jika aku tak mengenalmu, mungkin aku tak pernah belajar banyak hal. Jika aku tak menyukaimu, mungkin aku masih akan tetap hidup dalam bayang masa lalu yang bahkan menggenggamnya saja tak pernah. Jika aku tak pernah bersamamu, mungkin aku tak pernah tahu apa itu bahagia. Jangan bilang maaf! Allah ciptakan kita dengan rasa cinta. Itu hal wajar dan bukan kesalahan. Kesalahan kita adalah menodai rasa cinta itu dengan jalan pintas penuhi nafsu dunia. Jangan melihat semuanya adalah kesalahan! Tidak. Semua sudah digariskan. Mungkin kamu sering mendengar tak ada pertemuan yang kebetulan, semua sudah ditakdirkan oleh Allah. Begitu pula dengan kita. Mungkin kamu adalah salah satu dari sekian banyak garis-garis kecil di telapak tanganku. Cukup percaya pada-Nya. Rencananya lebih hebat lebih dahsyat dan lebih baik. Akankah kita kembali bersama? Wallahu a'alam. Hanya Allah yang tahu. Yang bisa kita lakukan sekarang bukanlah menyesal ataupun meminta maaf. Tapi introspeksi diri bahwa dulu kita pernah salah kaprah dan akhirnya perbaiki diri demi dapat ridhonya. Beribu kali kubilang, aku tak pantas untukmu. Maka izinkan aku memperbaiki diri untuk memantaskanmu. Rencana-Nya selalu lebih baik dan tak terduga-duga. Mungkin saja kamu akan kembali atau mungkin saja ada rencana yang lain. Cukup menanti garis takdir selanjutnya. Aku tak hanya menanti dalam diam. Namun juga terus perbaiki diri. Mungkin kamu yang menyesal. Semoga kamu dapat mengambil hikmah dari segala sesuatu. Mungkin kamu ingin marah. Semoga kamu masih bisa duduk dengan kepala dingin.
Masih terdapat satu rahasia tak terungkap. Kamu bilang kamu yang pertama menyukaiku. Benarkah? Setelah memutar memori, aku yang lebih dulu tertarik pada namamu. Pada deretan teman sejurusanku dalam tulisan kecil koran yang khas. Namamu menarik perhatianku. Kenapa? Aku juga tak tahu. Hanya menerka wajahmu dan sering terbayang namamu. Dan tak pernah kusangka pemilik nama itu pernah tertawa lepas bersamaku. Takdir Allah sungguh ajaib.
18/08/2017
Komentar
Posting Komentar