Kau mungkin tak tahu. Tak kan pernah tahu. Aku benar-benar tak ingin beranjak walau sejengkal pun dari sisimu. Selamat! Kau berhasil mengubah kebencianku menjadi cinta yang begitu dalam. Sudah sering kukatakan aku mungkin terlalu polos. Begitu mudah dibodohi dan percaya. Bahkan kadang bingung ingin percayai siapa. Aku percaya mereka, suara-suara sumbang sahabatku. Aku juga percaya kamu, yang sampai detik ini berulang kali buatku kecewa dan berulang kali hati ini memaafkan dan tetap berkali-kali jatuh cinta selalu mencintai. Bodoh. Entahlah. Mereka bilang semua lelaki sama saja. Kamu bilang kamu berbeda. Mereka bilang jangan mudah percaya. Kamu bilang tolong percaya aku. Mereka bilang kamu berbohong. Kamu bilang kamu takkan bohong lagi. Mereka bahkan bilang kamu tak sakit. Jujur hatiku begitu perih mendengarnya. Aku yang tahu. Sesuatu yang aku percaya. Meski aku tak tahu kebenarannya. Tahukah kau hati dan pikiran yang terombang ambing. Pada akhirnya kuserahkan kembali pada-Nya.
Tolong jangan sakit lagi! Maaf mungkin di sinilah titik yang dinamakan perpisahan yang sesungguhnya.
Tolong jangan sakit lagi! Maaf mungkin di sinilah titik yang dinamakan perpisahan yang sesungguhnya.
Komentar
Posting Komentar