Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017
Ya Tuhanku.. cerita tengah malamku lagi. Aku kalah lagi rabb. Seperti sebelum-sebelumnya. Masihkah tak dapat lepas dia seutuhnya? Aku lelah Berjalan dan berbalik Membuatku tetap di tempat Bagaimana cara selesaikan semua? Bahkan hanya dengan lihat wajahnya saja rasanya sangat sakit Sekelabat kenangan muncul Ada rindu yang mencuat Menyapa dengan senyum yang kubalas dengan linangan air mata Aku rindu... Tapi bagaimana? Aktivitasku memang harus berkenaan dengannya Tak mungkin tidak Kemudian rasa sakit ini sampai kapan? Kukira nantinya ku kan terbiasa Namun ternyata tidak Aku melarikan diri Untung libur segera tiba Namun... Jarak seakan memangkas kami Lagi. Kupikir kutelah berusaha sekuat tenaga. Tapi mungkin belum cukup. Bagaimana selesaikannya? Sampai kapan? 28/12/2017
Masih dengan tingkat keegoisan yang tinggi Masih dengan hasutan syaitan yang tak terbendung Masih dengan perasaan kacau Ku masih egois Ku masih merasa memiliki yang nyatanya kulepaskan sendiri Ya Allah, Ya Rabb! Tolong hilangkan saja segala rasa tak halal yang menyiksa ini. Terganggu dengan tiap tingkah Dan dia pun sama Kami sama-sama tak berhak. Tak berhak cemburu. 24/12/2017
Serangan tiba-tiba. Tak tahu harus kunamakan apa. Sebuah post yang membuatku benar-benar tenggelam oleh tangis "memendam cinta itu sakit" ya benar sekali. Tepat sekali. Sakit. Namun hanya itu yang dapat dijalani. Bahkan dipesan, dipendam pasti sakit maka majulah. Maafkan aku yang menghambat langkahmu. Andai tak teringat tetes keringat kedua orang tuaku, ku beranjak dari sini. Terlalu sakit. Tidak. Kamu juga harus ingat jerih payah ibumu. Dia sendiri. Jangan kau anggap remeh semuanya. Hanya karena kita. Rasa kita. Mari menahannya bersama. Walau tanpa kata. Mungkin bagimu, mudah untukku mengabaikanmu. Aku hanya takut terjatuh di hadapanmu. Menangis lemah di bawah kakimu. Kaki ku seakan tak sanggup topang tubuh ringan ini. Jika tak kupaksa beku. Seperti katamu, memendam itu sakit. Maju? Itu keputusanmu. Doamu dikabulkan? Itu keputusan orang tuaku. Sekarang atau nanti. Kamu hebat. Saat lelaki di luar sana tak sanggup jaga diri mereka tuk pendam rasanya, kamu masih bertahan memen...

Untuk orang yang kini membenci

Harus kubagi cerita pilu yang mana lagi? Sudah berkali kubilang cinta sebelum akad itu hanya luluskan luka dan selalu terbukti. Karena raga belum sanggup termiliki. Karena semua masih belum waktunya. Aku hanya ingin sedikit berbagi entah kepada siapa kamu yang membaca atau mungkin kamu sendiri yang selalu kusebut dalam cerita. Mungkin bisa dimulai dengan inginku miliki kecerdasan syaitan. Mereka sungguh cerdas dengan bumbu-bumbu peracik dalam goda sesatkan umat Rasulullah. Saat diri sanggup tepis satu saja godaannya rasanya telah memenangkan piala tahunan dambaan. "aku rindu dia. Aku ingin kembali" satu dari sekian godanya. Ya benar aku rindu. Sangat. Tpi tidak untuk kembali. Tidak saat ini. Aku ternyata masih penuh harap. Aku masih merangkai. Walau kutau aku hanya merajut sendiri. Meski tanpa sadar aku pula yang lepaskan benang itu satu per satu. Selalu bodoh. Coba buka harapan untuk dia yang sudah tak berharap. Bahkan syaitan lebih cerdas. Dan lagi. Menunggu. Menung...
Maaf! Ingin sekali kuucap demikian. Seharusnya aku diam saja tanpa sepatah kata pun. Tapi bagiku penting ucapkan kata. Karena aku tak ingin mendengar cerita lebih lanjut. Aku takut hatiku teriris kembali dan luka yang baru mengering kembali terbuka. Aku takut. Dan responku mungkin malah menyakiti hatimu. Tapi biarlah. Benci saja aku. Sepertinya semua akan lebih mudah dengannya. Wajah dingin dan lidah belati yang mungkin terlihat. Sebuah kamuflase agar kau benci diriku saja. Agar kau bisa berhenti mencintaiku. Karena aku tak kan bisa berhenti bila kau belum berhenti. Dan aku masih berangan. Aku kira aku sudah berhenti, namun angan itu masih terus melaju. Masih berimajinasi dan bermimpi seperti dahulu. Masih berharap dan berangan kau yang temani hari-hariku kelak dalam ikatan halal. Meski luarnya aku beku. Akibat air mata menderas dengan atmosfir yang kupaksa dingin agar kembali mengeras. Aku butuh penegasan. Bahwa saat ini kita tak kan bersama. Dan memintamu jangan berharap walau kadan...
Aku ingin dengar keluh kesahmu, kawan Aku ingin jadi curahanmu saat sahabatmu tak ada yang peduli Tapi aku takut Kisahmu begitu tragis kawan Sahabat tangismu tempatmu ceritakan kisah kasihmu Dengan entengnya melenggang renggut segalanya Aku terlalu takut kawan Kisahku akan sama sepertimu Karena aku sudah menemukan titiknya Dan pada akhirnya kisahmu menularkan kawan yang lainnya. Akankah aku berikutnya? 29/10/2017
Benarkah aku sudah memaafkan? Benarkah hati ini sudah ikhlas? Di ujung bibir sudah. Tapi nyatanya ada hati yang masih kecewa Sudah terlalu lelah penuhi otak dengan wajahnya Yang tak kunjung berkesudahan Tak ingin buruk sangka Tapi mungkin dia akan segera jadi milik orang lain Tolong ikhlaskan! Demi niat dan tekad dan demi bahagianya Luka lama membuka kembali Makhluk yang jarang dikecewakan lelaki karena memang tak pernah menyentuhnya Butuh waktu lama untuk berproses Adakah dia peduli? Mungkin dia telah bahagia Selalu dan selalu di sisinya Di sisi dianya yang baru Ya tuhan, aku tak ingin rasa untuk dia lagi Sudah cukup luka ini Ya Rabb, dulu ku begitu percayainya Dulu amat sayanginya Dan bodohnya sekarang pun masih Masih merangkai mimpi atas semua yang telah terjadi Hey bodoh, berhentilah! Dia sudah bahagia dengan yang lain Dengan dia yang dapat terus di sisinya. 29/10/2017
Setelah kembali kupikir. Mungkin aku yang jadi pelampiasan. Di saat hatimu terluka. Dan mungkin hatimu masih bersamanya hanya ia yg pergi. Tapi hatimu mungkin tidak. Kembali teringat kisah curahan seorang kawan. Mungkin jahat bila kusamakan. Namun aku menilik ada kemiripan di sana. Baginya sahabatku, saudaraku.. adalah perawat baginya. Merawat hatinya yang terluka oleh masa lalu kemudian pergi. Mungkin saudaraku yang pergi tapi ia berkesimpulan mungkin memang itu tugasnya baginya. Mungkin aku pun sama. Hanya penyembuh saat dirimu terluka. Di saat ia kembali, tentu hatimu yang lama tertinggal padanya bisa kau minta kembali namun tetap berada di sisinya. Kemudian tinggal lah aku sendiri. Tahu diri untuk pergi. Sudah tak berguna lagi di sini. Sudah berulang kali aku dikecewakan lelaki. Sahabat baikku sendiri. Begitu cepatkah hatinya berpaling. Namun kenapa harus dia? Semua orang tau persaudaraan kami, kamu memecah segalanya, sahabatku. Kamu menghancurkan kepingan rapuh yang berdarah. K...
Hey! Aku rindu. Cerita ini lagi dan lagi. Tak pernah bosan, tapi mungkin pembaca yang bosan. Tiap bait kata hanya ada rindu. Haruskah kusebut satu-persatu segala kerinduan? Ahh hanya membuatku mengenang. Aku ingin sibuk tanpa punya waktu luang sedetik pun pikirkanmu. Tapi nyatanya dalam segala aktivitasku hanya ada kamu. Bahkan saat pertemuanku dengan Tuhanku sekalipun. Mungkin Dia sudah bosan dengarkan ceritaku. Sementara aku tiada henti lantunkan cerita yang sama. Dada ini masih bergemuruh. Bahkan jika hanya dengar namamu disebut. Mata ini masih nakal. Menatap beberapa detik walau kilat berpaling. Semuanya memang 'masih'. Segalanya tentang 'masih'. Aku tak marah hanya kecewa. Dan para lelaki suka mengoloknya. Padahal itu adalah perasaan terdalam wanita. Tapi kau tau betul segunung kecewaku takkan tandingi rasa sayangku. Klise. Kuno. Lebay. Tapi itu yang kutau. Mungkin hanya jadikan alasan atas segalanya. Aku memang ingin pergi. Terlalu lelah dengan segala rasa yang ...
Kau mungkin tak tahu. Tak kan pernah tahu. Aku benar-benar tak ingin beranjak walau sejengkal pun dari sisimu. Selamat! Kau berhasil mengubah kebencianku menjadi cinta yang begitu dalam. Sudah sering kukatakan aku mungkin terlalu polos. Begitu mudah dibodohi dan percaya. Bahkan kadang bingung ingin percayai siapa. Aku percaya mereka, suara-suara sumbang sahabatku. Aku juga percaya kamu, yang sampai detik ini berulang kali buatku kecewa dan berulang kali hati ini memaafkan dan tetap berkali-kali jatuh cinta selalu mencintai. Bodoh. Entahlah. Mereka bilang semua lelaki sama saja. Kamu bilang kamu berbeda. Mereka bilang jangan mudah percaya. Kamu bilang tolong percaya aku. Mereka bilang kamu berbohong. Kamu bilang kamu takkan bohong lagi. Mereka bahkan bilang kamu tak sakit. Jujur hatiku begitu perih mendengarnya. Aku yang tahu. Sesuatu yang aku percaya. Meski aku tak tahu kebenarannya. Tahukah kau hati dan pikiran yang terombang ambing. Pada akhirnya kuserahkan kembali pada-Nya. Tolon...
Ini tengah malam. Aku rindu dia. Rindu bercengkrama sampai tubuh bereaksi atas kelelahan di siang hari. Akhirnya tertidur pulas tanpa sadar dengan senyum mengembang. Rindu mengganggu dan membangunkannya tengah malam. Hanya dia yang takkan marah saat tiba-tiba tidur lelapnya terganggu panggilan masuk dariku. Akan terdengar suara khas bangun tidurnya yang lucu. Dimana kucoba menahan tawa demi merengek tanda bersedih agar ia tak marah. Aku tak bisa tidur. Aku rindu dia. Pertama kali kubenci dia. Bahkan pesan singkatnya malas kubaca apalagi kubalas. Saat dia nyatakan rasa aku malah senyum-senyum dan teringat dalam mobil teriak-teriak memeluk boneka hingga dikira kesurupan. Saat dia memegang kedua tangan dengan mata memelas aku perlu menatap lebih lama dan dalam. Benarkah ia tulus? Awalnya tak ingin. Kemudian hinggap rasa takut. Mungkin aku sudah menyayanginya. Akankah ia bergegas beranjak dariku jika tak kugenggam? Namun haruskah menggenggam untuk memiliki? Aku takut. Aku tak ingin kehilan...
Maaf aku pergi. Aku terlalu mencintaimu. Imanku terlalu minim untuk halangi inginku milikimu lagi. Tiap bait doa dan malamku hanya diisi rindu. Semoga kita bisa segera hapuskan seluruh rasa. Berikan seutuhnya pada Dia Yang Maha Memiliki. 22/09/2017 Yang katanya mau pergi pas hari H yaudahh emang urusannya sama saya apa emang saya siapa hahah
Semuanya biasa saja. Tak ada yang berarti. Saat kita bertemu. Dan seperti biasa, Diriku merasa segalanya bagimu Saat kau berbicara dengan semua orang. Mengapa tak kau tunjukkan pula padaku? Hanya sekadar berbagi kisah dengan banyak orang Tak peduli siapa Diriku seakan merasa spesial dengan semua kisah itu Namun dirimu seketika berbeda saat bertemu Acuh. Deps, 11/09/2017
Hari ini ada yang berbeda dari kewajibanku Dadaku bergemuruh bag ditindih bata besar, sakit sekali Tiba-tiba bulir bening itu mengalir deras sekali Diiringi beribu maaf pada Sang Khalik Maaf masih memikirkannya Maaf ternyata belum terhapus hanya mendekam di sisi terdalam Dan akhirnya kembali terbuka Ya Rabb! Maafkan mataku Menatapnya lebih dari 2 menit Hingga timbulkan zina organ yang lain Ya Allah! Kesalahan terbesarku hari ini Masih terbayang harapan yang sempat dibangun bersama Harapan.. ya Tuhanku aku telah berzina. Zina hati. Maafkan aku! Maafkan aku! Mohon ampuni aku. Deps, 29/08/2017
Mungkin kamu bilang, seharusnya tak semua terjadi. Mungkin kamu bilang, kalo akhirnya akan begini sedari awal tak perlu kaubalas cintamu. Mari putar memori.... Mari berandai... Jika aku tak menerima, mungkin kamu akan bilang, harusnya kamu membalasku. Kamu akan bilang, harusnya kamu hargai usahaku. Jika aku tetap tak menerima, mungkin kamu akan bilang, aku tak seharusnya suka kamu. Dulu kamu bilang, aku suka kamu jdi tolong suka aku juga. Dan aku pun melakukannya. Dulu kamu bilang, mari jalin hubungan. Dan aku pun melakukannya. Kamu manusia yang tak pernah puas. Begitu pun aku. Kamu manusia yang tak luput dari khilaf. Begitu pun aku. Tak ada sesal. Ambil hikmah. Cukup Allah di hati. Terima kasih. Maaf. Deps, 26/08/2017 
Jangan lihat aku sebagai domba Aku hanyalah seekor serigala yang ganas Yang dijauhi semua orang Tak ada yang ingin berbicara dengan serigala pemangsa Bahkan untuk dekat pun takut Tak ada gunanya selain menjadi beban Tak bermanfaat selain membuat sakit hati Semua pergi entah kemana Pergi menjauh Lalu salahkah aku membutuhkannya? Tak ada yang bisa dengar kisahku sepertinya Tak ada yang akan menjaganya sepertinya Tak ada yang akan mengerti dan memarahi sepertinya Bukan aku lebih cinta ia Namun tak mungkin kutuangkan keluh kesah pada kalian Aku tak tau lagi. Aku terlalu jahat yang terbungkus kebaikan Tolong lihat pula kejahatanku Karena aku sangat jahat Melebihi siapa pun. 21July2017
Kau pecahkan sunyiku Kau lukiskan gelapku Kau hidupkan hati yang lama mati Kau lepaskan tawaku Si bodoh memekakkan telinga Si jenius tak berotak Deps, 13/06/2017
Tiap yang bernapas tentu punya mataharinya Berlari mengejar dengan cara tak sama Walau tak semua suka Dan lika liku beda Pandangan tak benar tak terhindari Debat panjang menghampiri Lecehan dan umpatan yang penuhi tak peduli, mulut-mulut itu hanya tak mengerti Tak merasa butuh beri pengertian Terus berlari sendirian Tak hiraukan panggilan Tolak bantuan Hingga terjerembab pada dasar Tentu tak refleks sadar Hingga otak kembali berpikir Jadi makhluk tak boleh kikir Penuh abai dan tak peduli Bukan keinganan sang kuasa ilahi Meniti kaki sosialisasi Karena hidup tak sendiri Tapi tahukah engkau.. Kutakut kehilangan matahariku Takut semua serumit dahulu Mungkin lebih ke hulu-hulu Takut Sifat paling pengecut Terpelihara hingga mengkerut Ku hanya tersenyum kecut 27/04/2017 Kisah pilu wajan ajaib

Terkurung dalam Diam

Sangkar itu adalah rumahku Rumah yang tiap tetes air mataku merujuk kerinduan Rumah yang tiap tetes keringatku mengisyaratkan aku ingin lari Sangkar emas yang indah Aku sadar tak pernah ada dewi jahat di sana Aku tahu yang ada demi kekokohan kaki menopang langkahku Aku yakin hanya pencegahan pada berbulir-bulir keringat Aku percaya tak ada niat ada tetesan bening Cara. Proses. Tata laksana. Mungkin salahnya di sana Bukan salah, keliru. Mengapa aku betah teronggok diam? Bagaimana aku kuat tak sadarkan diri? Kebiasaan berkata. Tak pernah tahu aku rindu keringat Menatap iri pada mereka terbang bebas dengan peluh menetes Aku sekarang tahu arti pertanyaanku Semua tanyaku kink terjawab Mengapa hidup ini hambar? Bukan, bukan hidup yang hambar Tapi aku yang tak tahu cara menikmati hidup Bukan, bukan tak tahu Aku tahu betul. Namun organ ini seakan terpasung pada tempatnya Bag begitu kuatnya otot melekat pada tulang belulang Apakah aku marah? Pantaskah aku marah? ...
Iman? Apa itu Iman? Cinta? Apa itu Cinta? Bersatu? Apa itu bersatu? Berbeda? Apa itu Beda? Cinta siapa paling tersakiti? Bertepuk sebelah tangan kah? Ataukah kah beda usia? Beda marga? Beda suku? Beda Negara? Atau... Beda Tuhan. Berbicara Tuhan sungguh sakral Cinta menyatukan segalanya? Aku dan Kamu? Tuhanku dan Tuhanmu juga? Hahah. Aku tergelak. Mata ini tak sanggup terpejam Entah mengapa Mungkin ini hukuman dari Tuhanku Kita saling mencintai, Kita bisa saling melengkapi, Beda tak ada artinya, Namun Tuhanku dan Tuhanmu tak bisa saling melengkapi, Apakah semua mungkin? Beda kita sedekat bumi dan pluto Beda kita menyatu dalam balutan kutub dan matahari Beda kita berikrar mengucap janji emas 24 karat Beda kita bersitatap layaknya mata kiri dan mata kanan Mungkinkah? Hanya keajaiban... Hahah.. Deps, 15/02/17
Saat Aku dalam balutan Putih Merah, Aku selalu bercita-cita menjadi orang dewasa. Bagaimana rasanya? Tentu menyenangkan dapat melakukan berbagai macam hal di atas kaki sendiri. Melakukan ini itu tanpa larangan dan berdasarkan kemauan sendiri. Dan yang terpenting dapat menghasilkan uang. Memasuki masa putih biru, masih dengan rasa yang sama pada orang dewasa. Kagum. Makin menjadi-jadi. Melakukan hal yang disukai tanpa banyak rantai mengikat. Masa putih abu-abu, masa paling Indah katanya. Berbagai fakta mulai terkuak. Dewasa? Zona yang benar abu-abu. Labil dalam melangkah. Ingin dewasa namun semakin kekanakan. Haruskah kusebut masa putih hitam? Masa dimana 'Dewasa' itu harusnya teraplikasikan. Dewasa? Aku ingin kembali kanak-kanak. Hingga keinginan di atas segalanya. Berbuat semaunya tak kenal umur. Ternyata dewasa itu sulit. Menjadi dewasa itu berat. Dewasa itu banyak masalah dan harus hadapi dengan cara tepat. Pikirkan segala kemungkinan. Dewasa meng...

Mohon Tunggu Ridho-Nya

Langkah kita salah Dari awal telah salah Aku sudah tahu namun tetap melangkah Genggam tangan Beriringan dengan senyum merekah Namun sekarang pantaskah Kutemukan secuil sebut saja hidayah Berikan bisikan untuk berpindah Hijrah... Usia kita terlalu muda Untuk rasakan namanya cinta Belum pantas dapat ridho dari-Nya Mungkin hanya setitik rasa Rasa yang sering hantui remaja Hingga kadang mengganggu asa Asa untuk raih cita-cita Cinta... Terima kasih telah bersamaku Berbagi sedikit kisahmu Mendengar banyak kisahku Terima kasih untuk waktu Terima kasih telah mewarnai hariku Terima kasih sempat jadi bahagiaku Maafkan aku Karena sungguh ada yang keliru Kau datang di saat yang tak tepat Aku sedang mendekatkan diri pada Sang Pemberi Rahmat Aku sedang mensalehkan diri dan lebih taat Aku sedang memperbaiki sikap dan sifat Aku sedang memantaskan diri Aku sedang menata hati Agar hatiku yang kacau bisa menjadi rapi Semoga kau mengerti Aku tak pergi darimu karena yang...
Selalu terpikir semua salah Namun sesungguhnya aku butuh Sepenting amilase dalam lidah Ini bukan salah utuh Inginkan teman berkeluh kesah Hadapi dunia yang laknat Hidup yang pacu kebengisan Napas yang penuh kemunafikan Namun miris.. Kawan sering menjelma jadi lawan Monster kemunafikan Ibu ayah para kebrengsekan Jika kupilih ia jadi teman, Tolong jangan sebut ini salah Karena aku yakin dia tetap jadi kawan Takkan jadi wajah menjijikkan Seperti banyak di antara kalian Yang berwajah nelson mandela Namun nyatanya wajah annabelle berdarah Saat topeng luber meleleh Deps, 21July2017
"Mungkin kamu menyesal pernah suka sama saya" Ternyata kamu sempat bilang seperti itu dan tak kusadari. Jawabannya TIDAK. saya tidak pernah menyesal. Prinsip dalam hidupku, tidak pernah menyesal dengan apa yang terjadi karena sebelum menentukan pilihan saya harus memikirkannya dengan matang dan tidak untuk disesali di akhir. Cukup ambil hikmahnya. Saya tidak pernah menyesal bertemu kamu Saya tidak pernah menyesal mengenalmu Saya tidak pernah menyesal menyukaimu Dan saya tidak pernah menyesal pernah menjalin hubungan dengan kamu. Semua sudah diatur, semua sudah rencana-Nya. Mungkin melalui kamu, Allah tunjukkan cahaya. Karena dibutuhkan salah untuk menjadi benar. Kita memang pernah salah, tapi bukan berarti semua hal tentang kita adalah kesalahan. Jika aku tidak bertemu kamu, mungkin aku takkan seperti ini. Mungkin aku masih akan absurd seperti dulu. Jika aku tak mengenalmu, mungkin aku tak pernah belajar banyak hal. Jika aku tak menyukaimu, mungkin aku masih akan tetap ...
Taukah kau? Aku rindu. Aku rindu tertawa bersama Aku rindu bercanda bersama Aku rindu membicarakan berbagai hal bersama Aku rindu berjalan bersisian lagi Aku rindu menceritakan hariku denganmu Aku rindu mendengar keluh kesahmu Aku rindu genggaman eratmu Aku rindu pelukan hangatmu Aku rindu suara detak jantungmu Aku rindu menangis di pundakmu Aku rindu rayuanmu Aku rindu diam-diaman kita Sekarang kita benar-benar diam. Bungkam. Namun sekarang rinduku hanya bisa kurajut dalam kata teruntai dalam doa Hanya itu yang dapat kulakukan Sambil terus memperbaiki diri agar aku pantas untukmu Cukup puisiku yang menjadi wadah Dan Allah Yang Maha Mendengar Mendengar rintihan terdalam Mungkin kamu akan hilangkan rasa Dan aku pun demikian Mungkin kamu akan hapuskan namaku Dan aku pun sama Cukup kuhapus namun masih berbekas Berharap kau kan kembali torehkan namamu lagi Tidak. Aku tak berharap kau kembali sekarang. Karena aku sadar kita masih belum siap dalam hal apa pun Amu...
Kembali di tempat yang sama. Dalam balutan yang sama hanya wajah yang nampak Di hadapan cetakan wahyu siap iqra Menatap kosong Dengan buliran bening di pipi Masih dengan doa yang sama Doa dengan otak yang lelah Rapalan dengan hati penuh takut Walau tanpa suara Namun yakin terdengar sampai langit "Ya Allah, ampuni aku! Maafkan aku! Tolong aku! Aku lelah memikirkannya. Takut nodai anugrah fitrahmu. Bantu aku kendalikan segala rasa pada ciptaan-Mu"... Deps, 8/8/2017

Tanpa Suara

                Hilmi… wanita yang duduk jauh dari tempatku, wanita dengan paras cantik, berkulit putih, bermata indah, senyum menawan yang selalu menghiasi bibir merahnya dan yang paling membuatku takjub rambutnya. Rambut yang tak terlihat sehelai pun menghiasi wajahnya, rambut yang berada di balik kain tipis itu. Wanita berjilbab itu terasa begitu sempurna. Tak hanya dari fisik, tapi juga akhlaknya. Wanita itu anak tarbiyah -salah satu organisasi untuk memperdalam ilmu agama- yang aku dan dia ikuti. Wanita itu tak pernah lupa salat, mengaji, bersedekah serta ramah kepada siapapun. Wanita itulah wanita paling sempurna yang pernah kulihat. Wanita yang membuat perasaan aneh disini. Di hatiku. ***                 Sudah lama aku menyimpan rasa padanya dan kutahu begitu pula dengan lelaki lain. Sejak pertama melihatnya aku mulai mer...
Tolong jangan anggap ini main-main! Jika aku tak serius takkan kukorbankan dia yang sangat kucintai Jika aku hanya mengikuti trend takkan kulepaskan dia yang tulus Jika aku hanya ikut-ikutan takkan kubiarkan cinta pertamaku pergi Rasa yang ditanggung sungguh besar dan sulit Karena aku masih mencintainya. Sangat. Namun sejak awal kutau ini salah Cintaku harusnya hanya untuk Rabbku. Setidaknya untuk saat ini Allah sungguh baik masih membolehkanku mencintainya Hingga turutinya untuk tanpa ikatan harusnya tak begitu sulit Bicara tak semudah katanya Dan sekarang aku sadar aku takkan bisa berhenti Ya Rabb, maafkan kami yang pernah salah Aku mencintainya hingga tak ingin ia dibakar jahannam-Mu Tak ingin orang tuaku tanggung yang kuperbuat Ya Rabb, izinkan aku tetap menyimpan rasa ini Karena ia takkan hilang Bantu aku mencukupkannya Hingga cintaku masih rangking 5 di antara semua cinta yang seharusnya Semoga Engkau berbaik hati dan aku tahu Engkau Maha Pengasih lagi Maha P...
         Aku tak tahu ingin meminta maaf atau berterima kasih . yang aku tahu aku mencintaimu. Karena Allah. Hingga biarkan Ia mengambil hatiku seutuhnya. Maaf tak bisa menunggumu siap. Kita tak tahu kapan kematian akan datang bukan? Jika dirunutkan ada begitu banyak maaf yang harus terucap. Ada begitu banyak terima kasih. Mungkin kau kesalahan, bukan, bukan kau tapi hubungan ini. Namun dibalik itu kau adalah anugerah terindah. Terima kasih sudah mau menjadi pertama bagiku. Terakhir? Ku harap tetap kau. Namamu selau melantun dalam doaku. Mungkin Tuhan bosan mendengar doa dan nama yang sama. Maaf untuk malam tersedih ini. Terima kasih sudah sempat membuatku mengenal arti bahagia dan ada begitu banyak cerita yang aku pelajari dari engkau. Mungkin percuma untuk semua air mataku ini. Ya Allah! Maafkan aku! Tapi biarkan aku untuk malam ini saja. Aku tak tahu akan sesakit ini. Semoga kau juga menjalankan janjimu. Tetap istiqomah. Ku menantimu di ru...

TERIMA KASIH

Untuk segalanya... Terima kasih sudah mengajarkan apa itu cinta, hal yang selama ini kuanggap ilusi semata Terima kasih sudah membuatku merasa dicinta merasa dibutuhkan, merasa disayangi Terima kasih untuk hari-hari yang kau berikan untuk waktumu yang berharga Terima kasih sudah mengenalkanku dunia baru sungguh tak terhingga Terima kasih telah mengajarkanku artinya berjuang maaf dulu sempat membuatmu susah Terima kasih telah mendengar seluruh keluh kesahku dan tetap menerima seluruh keajaibanku, kuharap kau tetap jaga rahasia 😁 Terima kasih telah menjadi yang terbaik pembuktian bahwa tak semua lelaki sama Terima kasih telah melahirkan kenangan mengenalkanku akan kata bahagia Terima kasih untuk tangan yang erat menggenggam bahu tempat bersandar walau kadang kubasahi oleh air mata Terima kasih selalu ada untukku maaf jika aku terlalu menuntut Terima kasih untuk air mata yang kau teteskan untukku jangan menangis lagi! Kamu jelek. Kuharap semuanya menjadi lebih ba...
Tanpa kata Tak ada kata Tertahan dalam esophagus Terhambat cincin cincin rawan Bergelung dalam pita suara Mendekam malu-malu Seakan takut lolos bersama karbondioksida Rasa.. bentuk apa? Hati hasilkan empedu bunuh racun Tak pernah hasilkan rasa Jantung pompa darah berdetak kencang Mungkinkah Atau mungkin otak hasilkan rasa.. Lahir bersama hormon Otak kecil ini sakit Tak bisa produksinya Semua sendi dan tulang mungkin bersinatrosis Bergelung dalam hangatnya magnet terkuat bumi Dalam balutan bungkusan  bulu segi walau alarm legenda berbunyi Gendang dalam labirin tak terima bunyi Hanya rambatan di bawah 10Hz saraf tak peduli datangnya impuls sensorik tetap duduk dan motorik sibuk terbaring bahkan medulla spinalis berjoget tak karuan otak kecil ini mungkin memang sakit tak sanggup kendalikan segalanya. Tubuh ini mati.
Semua salah Aku sudah menyadari dari awal Namun masih menyesal sekarang Hal yang tak pernah kutau Harusnya memang tak pernah kuketahui I love you so much. Too much. And it will hurt me so much. Hurt us. Too much. Deps, 14/07/2017
Aku terlalu takut tenggelam Aku hanya takut hanya aku yang terlalu mencinta sendiri Aku takut hanya aku yang akan jatuh berkeping Aku takut hanya aku yang tak dapat kembali seperti semula Mungkin karena kau sudah terlatih 😅 Kenaifan yang memang jadi ciri khasku Aku hanya.. takut jika hanya aku. Deps, 14/07/2017

BISIKAN BATIN

H I J R A H Artinya Pindah. Maksudnya berpindah dari kegelapan menuju ke arah yang lebih baik. Sering disebut hidayah, dan dinantikan bukan mencari. Namun keliru, hidayah itu menanti untuk ditemukan yang sebenarnya telah ada dalam diri. Di umur yang semakin bertambah, tentulah kesadaran diri meningkat. Di saat teman sebayaku mulai   menata hati serapi buku perpustakaan dan diterangi beribu lilin, aku malah merasa hatiku menggelap.                 Pembeda manusia dengan makhluk lainnya adalah nurani, perasaan. Maka manusia disebut makhluk yang sempurna. Maka tak heran dan wajarlah jika ada perasaan tertarik kepada lawan jenis. Allah swt memang menciptakan manusia berpasang-pasangan demi kehidupan yang bahagia, tentram, dan harmonis tentu saja dalam ikatan yang diridhoi Allah yaitu pernikahan.                 Zaman sekarang...